TAJDID.ID~Tegal || Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan kampus putri adakan kuliah umum babak ke-empat dengan materi i Acara ini berlangsung di Aula Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan, Kampus Putri, Senin (17/7) dan diikuti oleh seluruh Santriwati dan Staf Pengasuh Kampus Putri.
Acara yang dimulai dari jam 19.30 hingga jam 21.00 malam ini, diisi dengan penjelasan definisi santri, makna peraturan, dan sistem kedisiplinan yang ada di kampus putri oleh Al-Ustadz Fajar Faizal Amin, selalu Kepala Pengasuh Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan Putri. Para santri tampak serius menyimak dan sibuk mencatat apa-apa yang disampaikan oleh Ustadz Fajar.
Dalam pemaparan materinya, Ustadz Fajar menjelaskan tentang sistem disiplin Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan Kampus Putri yang bersifat bertingkat. Disiplin seluruh Santriwati di kordinir oleh Pengurus IPM. Pengurus IPM dievaluasi Siswi Akhir. Dan ditingkat atasnya ada jajaran staf pengasuh Pondok Pesantren Ahmad Dahlan Kampus Putri. Seluruh staf pengasuh pun diawasi dan dikomandoi oleh para pimpinan Pondok Pesantren Ahmad Dahlan.
“Maka segala arahan yang diarahkan pengurus IPM kepada anggota, sesuai dengan apa yang dikomandoi oleh atasan-atasannya,” ujar Ustadz Fajar.
“Tidak ada keteraturan tanpa disiplin, dan tidak ada disiplin tanpa keteladanan. Maka seluruh warga pondok harus menjadi teladan yang baik bagi sesamanya,” imbuhnya.
Salah satu hal menarik tentang penerapan disiplin yang sering membuat para santriwati bertanya-tanya adalah mengapa semua barang-barang santriwati di Pondok Pesantren Muhammadiyah Ahmad Dahlan harus memiliki standarnya masing-masing?.
Maka Ustadz Fajar menegaskan dalam pemaparan materinya bahwa hal tersebut merupakan pendidikan tentang hal kesederhanaan. Hal tersebut dilakukan agar tak ada rasa bersaing dalam hal materi diantara santriwati.
Dan yang perlu diingat, sederhana tak berarti miskin,” tegasnya. (*)
Kontributor: Astyra Gita Kinanti/ Jurnalis Darwisy