TAJDID.ID || Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir mengatakan, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) sejatinya adalah driving post atau kekuatan penggerak bagi misi dakwah dan tajdid Persyarikatan Muhammadiyah.
“AUM adalah aktualisasi dari misi dakwah dan tajdid Muhammadiyah. Maka sebarkan nilai-nilai Islam yang damai, yang menyantuni, yang ramah, yang peduli, yang mau berbagi terhadap sesama siapapun dia dari berbagai segmen sosial sehingga di rumah sakit ini nilai-nilai Islam hidup untuk semua orang,” kata Haedar pada pembukaan Milad ke-51 RS Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, Kamis (23/6), dikutip dari laman muhammadiyah.or.id.
Kemudian ia menuturkan, bahwa semua AUM telah mengaktualisasikan misi itu saat terjadi pandemi dua tahun terakhir. Haedar berharap, aktualisasi ini terus diperkuat setiap saat.
“Di era pandemi kita jadi pelopor bagaimana menampilkan Islam yang punya kepedulian, punya sikap berbagi dan ada empati. Pada saat yang sama juga rumah sakit dan AUM harus jadi cermin dari tajdid pembaharuan Muhammadiyah,” sebutnya.
“Maka bikinlah berbagai macam inovasi, kreasi dan langkah yang menjadikan RSIJ dan AUM lainnya menjadi uswah hasanah, role model yang maju tetapi memberi kemaslahatan bagi orang banyak sehingga kemajuannya tidak berada di menara gading tapi memberi maslahat bagi orang banyak sebagai aktualisasi dari sifat rahmatan lil ‘alamin,” imbuhnya
Haedar jugaa berpesan mengenai tiga aspek amal jariyah yang salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat. Maka, dalam mengaktualisasikan unsur dakwah dan tajdid di AUM, seluruh pegawai, BPH, dan karyawan diharapkan menjaga aspek ruhani dan niat bekerja sebagai ibadah.
“Dengan ilmu kedokteran, ilmu kesehatan, ilmu manajemen dan lain sebagainya maka semakin kita berikan, kita jariyahkan, jangan pernah kita merasa kehilangan. Justru dengan ilmu yang kita bagikan berkah Allah turun untuk kita. Bahkan ilmu yang diberikan itu akan menjadi tabungan amal kita,” pesannya.
“Dan kalau orientasi berpikir kita dengan profesi yang dimiliki itu tidak hanya bersifat rasional-objektif tapi juga spiritual-ruhaniyah, maka bagi kita sendiri para pelakunya akan menimbulkan tumakninatul qulub, rasa tenang tentram dalam hati kita,” kata Haedar. (Afn)
Muhammadiyah sekarang terfokus dipusat , bnyak yg terlupakan dipelosok daerah . Dan mereka bnyak ragu kemana mau gabung .sebaiknya kita telusuri sampai pelosok daerah untuk dibimbing di gerakkan Muhammadiyah