TAJDID.ID~Banyuasin || Pimpinan Pusat Aisyiyah (PPA) didampingi Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Sumatera Selatan dan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Banyuasin bersilaturahmi di Kantor Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Perlindungan Perempuan dan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Banyuasin, pada Kamis (16/06/2022) Siang.
Pertmuan silaturrahim tersebut dihadiri PP Aisyiyah Dr. Tri Hastuti Nur Rochimah dan Nur Faidati yang juga Peneliti Inklusi Pusat didampingi Hanif El Islam Sekretaris PW Aisyiyah Sumsel dan Ketua dan Anggota PD Aisyiyah Banyuasin.
Kedatangan rombongan Aisyiyah disambut baik oleh kepala Dinas P2KBP3A Kabupaten Banyuasin Yosi Zartini didampingi Kabid PPA Emalia beserta staf dan pegawai.
Kepala Dinas P2KBP3A Yosi Zartini mengungkapkan bahwa di daerahnya masih terjadi perkawinan anak salah satu faktornya dikarenakan pergaulan bebas.
“Penyebabnya karena masih maraknya orgen tunggal, kita khawatir kalau anak-anak jadi terpengaruh,” ungkapnya.
Lanjutnya, pihaknya juga menemukan kasus pencabulan anak yang dilakukan oleh ayah tiri.
“Faktor pendidikan juga menjadi penting agar dapat membentengi masyarakat untuk lebih cerdas dan berkepribadian yang baik,” tuturnya.
Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak Emalia menambahkan pihaknya terus melakukan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat.
“Banyuasin ini punya 228 desa dan 900 ribu lebih penduduk, saat ini kita punya 1000an kader yang disebar 4 orang di setiap desa,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris PWA Sumsel Hanif El Islam mengatakan perlu adanya kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah agar permasalahan stunting dan pernikahan anak dapat diatasi bersama-sama.
“Karena pernikahan anak usia dini berkaitan erat dengan stunting, biasanya orang yg nikah dibawah umur sangat berisiko stunting bagi anaknya yang baru lahir nantinya, jadi ini tidak bisa terpisahkan,” tutur Hanif.
Sementara itu, Sekretaris PP Aisyiyah Dr. Tri Hastuti mengatakan bahwa banyak hal yang bisa dilakukan bersama, kalau program Inklusi Aisyiyah ada namanya Rumah Gizi yakni menanam sayuran di halaman rumah.
“Kita harus jalin kerjasama, apalagi Aisyiyah fokus dalam bidang pendidikan dan kesehatan, mulai dari PAUD/TK sampai Perguruan Tinggi, kita siapkan SDMnya untuk sama sama bergerak,” katanya.
Lanjutnya, Dinas P2KBP3A Banyuasin perlu melibatkan PD Aisyiyah Banyuasin untuk melakukan berbagai program penanganan stunting dan pernikahan anak di tengah masyarakat.
“Kita sudah bentuk tim inklusi di banyuasin, tinggal saling berkoordinasi untuk kedepannya,” tutupnya. (*)
Kontributor: Marta Pujiono