TAJDID.ID~Medan || Dosen FISIP UMSU, Shohibul Anshor Siregar mengingatkan, bahwa berdasar pengalaman selama ini, setiap unjukrasa mahasiswa skala besar selalu muncul beberapa fenomena ikutan.
Pertama, bentrokan yang meninggalkan kerugian besar. “Mahasiswa kemungkinaan banyak terluka dan tidak tertutup kemungkinan kehilangan nyawa,” ujar Shohib kepada TAJDID.ID, Ahad, (10/4).
Kedua, penangkapan yang diawali berbagai prolog yang tak selalu cukup fair untuk dibawa ke ranah hukum, tetapi mahasiswa banyak yang menjadi korban.
“Ketiga, kebijakan pemberitaan yang tak berimbang yang membuat rakyat tak tahu apa yang sedang terjadi. Padahal seluruh dunia berhak tahu, dalam bahasa apa pun mereka berbicara,” kata Shohib.
Karena itu, Ketua LHKP PW Muhammadiyah Sumut ini mengingatkan peran para tenaga medis kebangsaan, advokat kebangsaan, dan jurnalis kebangsaan, dalam setiap peristiwa besar demonstrasi mahasiswa.
“Hadir dan dampingilah mahasiswa yang akan turun ke jalan dengan tuntutannya besok, Senin 11 April 2022. Bawa ambulance dan instrumen PPPK, tim pendampingan hukum dan alat-alat penyiaran tercanggih yang kalian miliki,” pinta Shohib.
“Sertai gerakan kebangsaan ini sesuai nilai HAM, dan Komnas HAM tak pantas duduk manis di ruang AC menanti apa yang akan menimpa mahasiswa, Kompolnas juga jangan diam-diam saja.” imbuhnya.
Seperti diketahui, 11 April besok Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM-SI) rencananya akan menggelar aksi besar-besaran dengan membawa sejumlah tuntutan kepada rezim pemerintahan Jikowi. (*)