TAJDID.ID || Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti mengatakan, bahwa perbedaan penetapan awal Ramadhan adalah hal yang biasa sebagaimana khilafiah dalam melaksanakan ibadah.
Karena itu, dalam menyikapi perbedaan itu ia meminta masyarakat untuk saling bertoleransi dan menghormati.
“Masyarakat hendaknya saling bertoleransi dan saling menghormati,” tulis Abdul Mu’ti melalui laman twitter pribadinya @Abe_Mukti, Sabtu (2/4/2022)
Perbedaan penetapan awal Ramadhan adalah hal yang biasa sebagaimana khilafiah dalam melaksanakan ibadah. Masyarakat hendaknya saling bertoleransi dan saling menghormati.
Perbedaan penetapan bukan soal benar atau salah, menang atau kalah, tapi soal keyakinan dan pilihan.
— Abdul Mu'ti (@Abe_Mukti) April 1, 2022
Lebih lanjut dituturkannya, bahw perbedaan penetapan bukan soal benar atau salah, menang atau kalah, tapi soal keyakinan dan pilihan.
“Perbedaan penetapan bukan soal benar atau salah, menang atau kalah, tapi soal keyakinan dan pilihan,” tegasnya. (*)
Baca juga: