• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Rabu, Juli 2, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Mitomaniak

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2022/03/10
in Nasional, Opini, Tilikan
0
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Rakyat Selalu jadi Korban

Begitulah. Potret realitas kehidupan politik harian kita tampak begitu kelabu, diselimuti oleh kabut kemunafikan dan kepalsuan. Yang dipertontonkan di panggung depan dunia politik kita didominasi oleh adegan-adegan banal yang sarat pencitraan. Di hadapan para penonton (baca:rakyat), para politisi itu berlomba tampil untuk menjadi yang paling jago berbohong, paling licik dan paling picik.

Untuk menutupi dan menyempurnakan kebohongannya, mereka terbiasa memakai aneka rupa topeng yang berkarakter protogonis, seperti topeng moralis, relijius, kedermawan, kesederhanaan dan sebagainya. Pokoknya,  mereka tidak ubahnya seperti kumpulan  “iblis” bertopeng “malaikat”.

Lantas, apa jadinya jika dunia politik negeri ini terus diselimuti oleh kabut kebohongan ? Tentunya sulit untuk membungun habitus “politik yang otentik”, seperti yang diidealkan oleh Hannah Arendt. Bahkan yang paling mengkhawatirkan adalah, jika  mitomaniak berkembang secara pendemik dan sporadik di dalam dunia perpolitikan bangsa ini, maka bukan cuma sosok politisi secara individual saja yang akan terjangkiti, tapi secara akumulatif bukan tidak mungkin akan melahirkan “parpol mitomaniak”. Bahkan dalam bentuk yang lebih besar dapat membentuk sebuah “rezim mitomaniak”.

Ketika diantara para politisi mitomaniak saling membohongi dan mengkhianati tentunya itu sangat bisa dimaklumi, sebab itu sudah menjadi hukum alam; bahwa tidak ada kawan dan lawan abadi dalam politik, yang ada hanyalah kepentingan abadi. Namun  yang sangat disayangkan adalah selama ini  justru rakyat yang sering jadi “mangsa”  dari perilaku  bohong para politisi mitomaniak tersebut. Faktanya memang rakyatlah yang melulu jadi bulan-bulanan dari praktek pembohongan massif dan sistematis dari para politisi mitomaniak.

Sebenarnya, rakyat bukannya tidak pernah sadar telah jadi korban pembohongan. Tapi anehnya rakyat sendiri justru tidak pernah kapok meskipun berkali-kali dibohongi. Akibatnya, meskipun terus dimaki dan dikutuk karena perilaku bohongnya,  politisi mitomaniak tidak pernah berhenti mekancarkan aksinya. Maka pantaslah kiranya Charles de Gaulle, seorang pemimpin militer dan negarawan Perancis pernah mengatakan; bahwa sesungguhnya politisi itu  tidak pernah percaya atas ucapannya sendiri. Mereka justru terkejut bila rakyat memercayainya.

Tak salah memang jika kita menaruh kepercayaan dan harapan pada politisi. Seyogianya kepercayaan itu sekedarnya saja, jangan terlalu berlebihan, apalagi  sampai bersikap taqlid atau terlalu  fanatik. Karena kalau kemudian masih saja ada yang bersikap permisif, tentunya itu sebuah kenaifan, dan cepat atau lambat dapat dipastikan akan berbuah kekecewaan.

Namun meskipun begitu, bukan berarti  fenomena massif kebohongan ini lantas dibiarkan begitu saja. Setiap bentuk kebohongan harus mesti dipertanyakan dan dilawan. Resistensi publik terhadap politik mitomania  tentunya harus terus dihidupkan dan digalakkan.

Biar tidak selalu jadi korban pembohongan, maka rakyat harus mampu bersikap kritis dan cerdas menyiasati kelihaian berbohong para politisi mitomaniak. Caranya, mungkin tepat bila kita menerapkan kiat sederhana antisipasi ala Khalil Gibran. Dia mengatakan; “Jika kamu berhadapan dengan orang yang licik, maka jangan dengarkan apa yang dikatakannya, tapi dengarkan apa yang tidak dikatakannya”. (*)


 

 

Page 3 of 3
Prev123
Tags: bohongmitomaniakpembohongpenguasa pembohong
Previous Post

FKIP UMSU Jalin Kerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Tenggara

Next Post

Oknum Perwira Polisi Pemerkosa Anak Layak Dipecat dan Dipidana

Related Posts

Pembohong Akut

Pembohong Akut

30 April 2020
813
Next Post
Oknum Perwira Polisi Pemerkosa Anak Layak Dipecat dan Dipidana

Oknum Perwira Polisi Pemerkosa Anak Layak Dipecat dan Dipidana

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In