Oleh: Arini Aminatul Mazaya
Phobia adalah rasa takut berlebihan terhadap sesuatu yang tidak membahayakan. Sedangkan matematika adalah suatu ilmu yang mempelajari bilangan dan bangun serta konsep-konsep yang berkenaan dengan kebenaranya secara logika menggunakan simbol-simbol yang umum serta aplikasi dalam bidang lainya.
Pelajaran Matematika merupakan salah satu pelajaran yang sebagian besar siswa tidak menyukainya. Pelajaran yang kita dapatkan dari sejak TK sampai duduk dibangku kuliah ini sering menjadi momok yang menakutkan dikalangan siswa karena tingkat kesulitannya diatas pelajaran yang lainnya. Sebagian dari mereka yang tidak menyukai pelajaran ini karena sulit dalam mempelajari, memahami, dan menerapkannya.
Mungkin hal pertama yang ada dipikiran seorang siswa mengenai pelajaran ini yaitu identik dengan rumus dan angka. Jika kita menyukai dan menguasai pelajaran ini hal-hal yang sangat mengasyikkan akan kita dapatkan. Namun jika tidak ,maka ada sebuah gejala yang aneh yakni Mathematics Anxiety atau yang lebih dikenal dengan Phobia Matematika.
Mathematics Anxiety atau Phobia Matematika adalah sebuah gangguan psikologis yang memicu respon yang sama di otak sebagai rasa sakit fisik. Gejalanya saja melihat angka saja sudah terasa nyeri.
Menurut Russel Dep Phobia matematika disebabkan oleh rasa takut yang berasal dari pengalaman yang tidak menyenangkan dalam pelajaran matematika atau rendahnya kualitas pembelajaran matematika dan kurangnya latihan soal-soal Matematika. Karena memang Matematika adalah ilmu pasti, yaitu ilmu yang memberikan jawaban mutlak pada hasilnya nanti.
Jadi dalam mempelajari pelajaran matematika sebenarnya hanya butuh ketekunan belajar dalam berlatih soal-soal matematika. Dengan kita sering latihan soal-soal tersebut kita akan semakin terlatih dalam memahami soal dan jika menemukan soal-soal selanjutnya disitu kita akan lebih memahami apa yang diminta soal untuk kita jawab nanti.
Oleh karena itu bagi para guru dan calon guru khususnya guru matematika hendaknya lebih meningkatkan lagi semangat siswa untuk lebih menyukai belajar matematika dan dibiasakan bagi para siswa agar aktif dalam belajar matematika.
Dalam membantu siswa menghilangkan phobianya seorang guru harus lebih mengenali Phobia Matematika pada siswa, mendorong naluri kecerdasan dan keterampilan pada siswa, ciptakan lingkungan yang mendukung dalam pembelajaran matematika, mendorong siswa untuk mengatasi satu soal dalam satu waktu tersebut, tunjukan pada siswa kegunaan atau manfaat matematika,dan dukung aspek positif matematika dengan permainan, puzzle, dan lelucon.
Tidak hanya dari seorang guru saja, tetapi bagi para siswa juga harus ada usaha dalam menghilangkan phobia tersebut seperti dengan cara ketika tidak paham terhadap materi yang dijelaskan oleh guru sebagai siswa hendaknya bertanya agar lebih paham terhadap materi yang dijelaskan, meluangkan waktu untuk berlatih soal-soal matematika agar semakin terlatih dalam mengerjakan soal dan pilihlah soal yang akan dikerjakan dari yang paling mudah terlebih dahulu ke yang tingkatan yang lebih sulit, dan menerapkan Ilmu Matematika dalam kehidupan sehari-harinya.
Oleh karena itu dapat kita simpulkan bahwa sebenarnya Phobia Matematika dapat disembuhkan. Karena pada dasarnya Ilmu Matematika adalah ilmu pasti yaitu ilmu yang memberikan jawaban mutlak pada hasilnya.
Jadi, untuk para guru dan calon guru khususnya guru matematika hendaknya lebih meningkatkan lagi potensi dan kemampuan dalam mengajar.Sehingga,dapat membantu siswa menghilangkan phobia terhadap matematika karena dapat meningkatkan semangat dan rasa suka pada siswa terhadap pelajaran matematika. (*)
Penulis adalah Mahasiswi Universitas Islam Negeri Saifuddin Zuhri (UIN SAIZU) Purwokerto