TAJDID.ID || Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Jawa Timur mengucapkan terima kasih kepada pimpinan pusat Aisyiyah LLHPB dan pimpinan pusat LAZISMU yang telah memberi kepercayaan kepada LLHPB Jatim untuk bisa mengembangkan sayap pemberdayaan di empat daerah.
Hal itu disampaikan oleh Ketua LLHPB Aisyiyah Jawa Timur melalui pesan Whatsapp. Kamis, (18/11/2021).
“Ini ikhtiar untuk bisa menguatkan perekonomian melalui program penanaman pohon dan sayur dengan sistem pola asuh.”ucap Nur Cholifah, Ketua LLHPB PWA Jawa Timur.
Kata dia, LLHPB Aisyiyah dibentuk untuk menyelamatkan alam dan kehidupan manusia dari dampak lingkungan juga bencana melalui kegiatan yang berkelanjutan.
“Sebagai makhluk penghuni bumi, LLHPB Aisyiyah memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga bumi tetap bersih dan sehat, bukan saja untuk diri sendiri, namun terutama juga untuk generasi selanjutnya.”kata dia.
Sekecil apapun langkah yang dilakukan oleh LLHPB baik pusat maupun Daerah bagi Nur Cholifah bisa berdampak besar dalam mengurangi jumlah polusi udara yang dihasilkan sehari-hari.
Ada empat Daerah yang menerima manfaat program penanaman pohon dan sayuran dengan sistim pola asuh yaitu
Pertama, Kabupaten Tulung agung. Daerah ini menurut Nur, paling rawan terhadap bencana banjir, longsor juga angin kencang.
“Daerah ini merupakan kawasan pegunungan dan perbukitan juga masuk kawasan selatan Jawa, sehingga sangat cocok sekali untuk menerima suport program ini yang merupakan kegiatan penyadaran lingkungan dalam konteks perubahan iklim dan pentingnya aksi metigasi dan adaptasi perubahan iklim untuk mencegah bencana.”pungkasnya
Kedua. Kabupaten Blitar. Daerah Blitar juga masuk daerah di Jawa timur yang memiliki tingkat kerawanan bencana paling tinggi yaitu banjir, tanah longsor juga angin kencang dan berpotensi sunami.
“Karena adanya pergeseran lempengan indonesia-australia dan euroasia, Semoga dengan penanaman ini bisa memperkuat struktur tanah dan dapat mengurangi potensi juga resiko.”ujarnya
Ketiga, Kabupaten Tuban. Daerah Tuban juga menurut dia, rawan terhadap resiko bencana banjir, longsor juga angin puting beliung, harapannya dengan penanaman aneka jenis pohon ini daerah Tuban bisa mengurangi resiko bencana dengan tujuan memitigasi dan mencegah potensi bahaya tanah longsor di kawasan rawan.
Yang keempat, Kabupaten Gresik. Daerah Gresik Lanjut dia, rawan dilanda bencana banjir, kekeringan dan cuaca ekstrim dan gelombang pasang akibat meluapnya sungai.
“Dengan adanya program menanam pohon dan sayur dengan sistem pola asuh ini mampu menyerap air hujan yang turun hingga secara otomatis akan menjadi sumber air yang bermanfaat di kemudian hari waktu kemarau, kawasan sekitar menjadi lebih aman dan juga stabil dalam menghadapi kemungkinan bencana alam yg datang,” tutup Nur. (*)
Kontributor: Iwan Abdul Gani