TAJDID.ID~Medan || Guru Besar Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian RI (STIK) dan FISIP UI Prof Dr Bactiar Aly MA, Apresiasi kinerja Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) yang telah berhasil mengungkap kasus perampokan bersenjata api toko penjual emas di Pasar Simpang Limun Kota Medan kemarin 26 Agustus kemarin.
Hal tersebut disampaikan Prof Dr Bactiar Aly dalam keterangan persnya yang diterima Wartawan melalui saluran telepon seluler dari Jakarta, Rabu (15/9).
Diketahui, Polda Sumut telah menangkap 4 orang perampok dari berbagai lokasi pencarian, keberhasilan mengukap mesteri aksi cowboy perampok tersebut tidak terlepas dari kesigapan tim khusus Dir Reskrim Polda Sumut yang dikomandoi Kombes Pol Tatan yang konsisten dan tetap disipllin, fokus serta mampu menggalang kerjasama dengan para pihak institusi kepolisian.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, Polisi mengungkap kasus perampokan toko emas di Pasar Simpang Limun, Jalan Sisingamangaraja Kota Medan. Seorang pelaku terpaksa dilumpuhkan karena melakukan perlawanan.
Lebih 20 tahun sebagai Penasehat Ahli Kapolri, Prof Dr Bachtiar Aly MA menilai, langkah cepat dan tegas kepolisian menindak pelaku teror yang meresahkan masyarakat Kota Medan layak diapresiasi.
“Pihak kepolisian telah bekerja keras dalam mengungkap kasus ini. Tentunya seluruh jajaran harus diapresiasi,” Ujar Bachtiar.
Ia berharap dengan pengungkapan kasus ini, keamanan di Kota Medan kembali kondusif. Sehingga warga merasa aman nyaman pada saat beraktivitas seperti biasanya.
Karena itu, Mantan Dubes RI untuk Mesir 2002-2005 ini mengingatkan agar masyarakat perlu belajar jangan terlalu cepat apatis terhadap dari kinerja kepolisian.
Dikatakannya, melihat kasus yang terjadi apapun para pelaku dalam masa pencarian ada unsur intelijen ,maka dalam hal ini masyarakat untuk tidak cepat mengambil kesimpulan pihak kepolisian terkesan lamban dalam mengungkap tabir perampokan di Kota Medan.
“Karena porses pelacakan para pelaku terbilang senyap karena khawatir informasi bocor dalam pengembangan untuk mencari aktor perampokan toko penjual emas di Pasar Simpang Limun Jalan Sisingamangaraja kemarin,” katanya.
Wakil Ketua Komisi Kajian Ketatanegaraan (K3) MPR-RI ini mengajak elemen masyarakat turut serta membantu pihak kepolisian dalam mewujudkan rasa aman dan nyaman.
“Kita harus bisa mewujudkan semangat kebersamaan dan keharmonisan dalam menjalankan tatanan kehidupan di Kota Medan. Saya yakin dan percaya jika masyarakat dan kepolisian berkolaborasi untuk itu, Medan akan jadi kota yang aman,” pungkasnya.
Informasi diperoleh, satu pelaku perampokan inisial H terpaksa dilumpuhkan karena melakukan perlawanan. Dalam Siaran Pers Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi mengatakan, pelaku terpaksa ditembak petugas karena melakukan perlawanan saat tim gabungan melakukan pra rekonstruksi.
“Tersangka H terpaksa kita lumpuhkan karena melakukan perlawanan dan dapat membahayakan petugas, ketika melakukan prarekon untuk mengetahui arah pelarian,” jelasnya. (*)
Liputan: M. Said Harahap