• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Senin, Agustus 18, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Sekelumit Diskusi tentang Profesi Dosen dan Gelar Guru Besar

Shohibul Anshor Siregar by Shohibul Anshor Siregar
2021/09/03
in Nasional, Opini, Ulasan
0
Sekelumit Diskusi tentang Profesi Dosen dan Gelar Guru Besar

Ilustrasi. (net)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Oleh: Shohibul Anshor Siregar

Seseroang yang saya sering panggil Tuan Guru, berprofesi dosen, di Medan, kemaren menumpangkan keresahannya melalui sebuah pikiran seseorang yang diterbitkan oleh media. Ini soal perguruan tinggi. Soal guru besar. Soal masa pensiun dosen.

Ia membincangkan sebuah tulisan berjudul “Hentikan Pemberian Gelar “Professor” yang Bukan Profesi Dosen” yang ditulis Dr. Apendi Arsyad.

Banyak beroleh komentar. Saya lihat tak semua lurus. Di antara ketidaklurusan komentar yang masuk itu, saya hanya tertarik memberi komentar terhadap salah satunya demikian:

“Tak pula boleh disamaratakan kan? haha. Saya kenal tak sedikit guru besar sejati yang kesejatiannya didasarkan pada nilai integritas akademik ilmiah yang sangat teguh. haha”.

Keikut-nimbrungan saya dalam diskusi itu khusus menyoroti beberapa yang saya anggap belum dibuat clear:

 

Pertama, Soal Usia pensiun

Tuan Guru Noor bilang bahwa dibanding beberapa negara tetangga, usia pensiun dosen Indonesia itu lebih tua. Dari persepsi apa itu disebut keberuntungan oleh kita di sini dan keberuntungan oleh orang di negara lain? Itu bisa dijawab dengan baik, tentu saja.

Saya memberi tipikal hasrat kedosenan di Indonesia. Rasanya usia pensiun itu sudah perlu ditinjau kembali, atau dibikin lebih fleksible. Pertimbangannya, ada dampak pertambahan usia harapan hidup setelah 76 tahun merdeka.

Misalnya, usia pensiun tetap 65 tahun dan menjelang batas waktu itu setiap dosen diberi hak untuk memperpanjang menjadi 70 tahun. Artinya ada orang merasa ingin berhenti pada usia 65 tahun, dipersilakan.

Pekerjaan dosen bukan jenis pekerjaan fisik, karena itu untuk ukuran saat ini usia 65 tahun terasa terlalu muda untuk pensiun bagi profesi ini.

Pertanyaannya, jika mereka tak pensiun apakah ada penumpukan antrian orang muda yang ingin menjadi dosen tetapi ditolak karena perimbangan jumlah yang belum pensiun dengan posisi yang ada masih sangat ideal?

Saya kira tidak begitu. Mungkin seratus tahun lagi ke depan baru analisis serupa itu relevan.
Guru besar pensiun 70 tahun saat ini menurut saya adalah lebih sebagai sebuah pengecualian belaka. Mengapa? Karena diasumsikan jumlah mereka sangat terbatas, karena itu dengan ukuran formal (doktor, profesor) dipandang lebih memiliki kapasitas yang dampak kehadirannya untuk interaksi akademik otomatis lebih besar dibanding yang bukan guru besar.

Bersambung ke hal 2.

Page 1 of 4
12...4Next
Tags: DosenGelar Akademikguru besarPerguruan Tinggishohibul anshor siregar
Previous Post

Rudianto: Komunikasi Berperan Penting Meminimalisir Kesenjangan Antara Masyarakat dan Dunia Kesehatan

Next Post

Siswa SDIT Muhammadiyah Manggeng Abdaya Santuni Janda Dhu'afa 3 Anak

Related Posts

Penyiksaan oleh Aparat TNI-Polri di Sumut Ancam Demokrasi dan Hak Asasi Warga

Menulis Ulang Sejarah: Jangan Terjebak Eventisme, Saatnya Dekolonisasi Nalar

6 Agustus 2025
126
Kekeringan dan Krisis Iklim, Akademisi Soroti Minimnya Teknologi dan Kesadaran Spiritual

Kekeringan dan Krisis Iklim, Akademisi Soroti Minimnya Teknologi dan Kesadaran Spiritual

26 Juli 2025
112
Sosiolog: Pertanian Indonesia Mati Karena Obsesi Istilah yang Tak Jelas

Sosiolog: Pertanian Indonesia Mati Karena Obsesi Istilah yang Tak Jelas

24 Juli 2025
112
Sorotan Tajam atas Amicus Curiae untuk Hasto Kristiyanto: Ketika Kebingungan Moral Menguji Nalar Intelektual

Sorotan Tajam atas Amicus Curiae untuk Hasto Kristiyanto: Ketika Kebingungan Moral Menguji Nalar Intelektual

24 Juli 2025
132
Sosiolog: Tidak Ada Istilah ‘Anak Jalanan’ dalam Negara yang Beradab

Sosiolog: Tidak Ada Istilah ‘Anak Jalanan’ dalam Negara yang Beradab

22 Juli 2025
124
“Bank Syariah Matahari” Milik Muhammadiyah Resmi Peroleh Izin Beroperasi

Bank Syariah Matahari, Komitmen Strategis Muhammadiyah untuk Atasi Masalah Struktural Ekonomi Indonesia

16 Juli 2025
122
Next Post
Siswa SDIT Muhammadiyah Manggeng Abdaya Santuni Janda Dhu’afa 3 Anak

Siswa SDIT Muhammadiyah Manggeng Abdaya Santuni Janda Dhu'afa 3 Anak

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In