TAJDID.ID~Medan || Wakil Ketua Muhammadiyah Covid 19 Command Center (MCCC) Sumatera Utara, Amrizal menghimbau kepada masyarakat yang akan divaksin untuk bisa jujur kepada perawat yang akan memvaksin tentang penyakit yang dideritanya agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan setelah divaksin
Himbaun ini disampaikan Amrizal menyikapi kasus kematian seorang mahasiswa di Medan belum lama ini setelah ia divaksin.
Diketahui, awalnya mahasiwa sebuah PTN di Medan ingin mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL), namun pihak kampus mengharuskan mahasiswa untuk melampirkan sertifikat vaksin Covid-19. Akhirnya si mahasiswa mencari tempat vaksinasi dan menemukannya di daerah Medan Belawan.
Tragisnya sejak menjalani vaksin kondisi kesehatan mahasiswa itu memburuk dan mengalami demam tinggi. Dan setelah sempat dirawat di RS akhirnya mahasiswa itu meninggal dunia. Pihak RS memberikan keterangan, sebelum divaksin mahasiswa bersangkutan memiliki riwat penyakit asma dan infeksi paru.
Dari kasus itu, Amrizal meminta pemerintah dan instansi pemerintah, baik negeri maupun swasta yang mewajibkan Sertifikat Vaksin Covid-19 kepada masyarakat agar memberikan keringanan bagi yang memiliki penyakit bawaan cukup dengan surat keterangan memiliki penyakit, sehingga bisa beraktivitas.
“Tentunya kita tidak ingin kasus serupa terulang lagi, dimana ada warga masyarakat yang memaksakan diri mengikuti vaksin agar mendapatkan sertifikat sudah divaksin agar bisa mengikuti pekerjaan atau tugas dari instansi, namun akhirnya berakibat fatal,” kata Amrizal yang juga Ketua Umum PW Pemuda Muhammadiyah Sumut ini.
Amrizal juga meminta pemerintah bisa memberikan keringanan bagi mereka mereka yang memiliki penyakit bawaan agar tidak memaksakan diri divaksin.
“Dan bisa bekerja di instansi nya masing-masing cukup dengan menunjukkan surat atau bukti memiliki penyakit kronis yang tidak memungkinkan untuk dilakukan vaksinasi,” tutup Amrizal. (*)