• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Senin, Desember 8, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Prof Agus Purwanto: Muhammadiyah itu Pro Sains dan Teknologi

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2021/07/15
in Muhammadiyah, Nasional
0
Prof Agus Purwanto: Muhammadiyah itu Pro Sains dan Teknologi

Prof Agus Purwanto (muhammadiyah.or.id)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

TAJDID.ID~Yogyakarta || Guru Besar Fisika Teori Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya, Prof Agus Purwanto mengatakan, kisah Kiai Dahlan meluruskan arah kiblat merupakan gambaran bagaimana cara pandang Muhamadiyah memahami syariat senantiasa melalui pendekatan rasional.

Menurutnya. keterlibatan aktif dalam mengatasi pelurusan arah kiblat ini merupakan konsekuensi logis dari paham Muhammadiyah yang menganut Islam rasional dan pro-sains.

“Kiai Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah itu melibatkan sains ketika mengoreksi arah kiblat. Jadi, arah kiblatnya tidak ke barat penuh namun agak miring. Di awal-awal ini heboh, kemudian dilakukan koreksi dan semuanya menerima,” kata Prof Agus Purwanto dalam Pengajian Tarjih pada Rabu (14/07).

Pakar Ayat Semesta ini menegaskan, bahwa Muhammadiyah mengedepankan pendekatan sains dan teknologi untuk semakin menciptakan akurasi yang presisi dalam terapan syariat.

Dikatakannya, koreksi arah kiblat yang dilakukan Kiai Dahlan hanyalah satu contoh nyata bagaimana Muhammadiyah menerapkan syariat tidak hanya dengan teks-teks bayani, namun juga dengan pendekatan sains.

Begitu juga dengan ide menyusun Kalender Islam Global, Prof Agus menyebut Muhammadiyah memandang bahwa penyatuan kalender Islam global sebagai salah satu utang peradaban yang tidak bisa ditunda lagi.

“Akan tetapi, realisasi ide ini terhambat sosialisasi dan sejumlah rintangan lainnya. Namun, hal ini cukup sebagai bukti bahwa Muhammadiyah memilih cara beragama secara saintifik,” ungkapnya.

Demikian pula ihwal penentuan jadwal salat. Muhammadiyah telah melakukan observasi bagaimana matahari beredar baik saat terbit, berkulminasi, dan tenggelam. Kecuali salat subuh, keempat awal waktu salat lainnya relatif mudah dikenali hanya dengan mengamati peredaran matahari.

“Dengan adanya koreksi waktu subuh ini, Muhammadiyah berperan aktif dan kreatif dalam mengembangkan ilmu falak,” katanya.

Saat ini Muhammadiyah mulai mengembangkan lebih jauh lagi dalam persoalan astronomi yaitu membangun observatorium sebagai pusat pengamatan benda-benda langit. Muhammadiyah sadar bahwa ilmu falak jauh lebih luas dari sekedar mempelajari posisi geometris benda langit.

Menurut Prof Agus, kajian ilmu falak yang lebih dominan bersifat fikih ini harapannya bisa lebih cair dan menjadi bahan ajar yang disampaikan baik kepada santri maupun siswa Muhammadiyah.

“Jadi pada prinsipnya ilmu falak bisa diajarkan kepada santri atau siswa Muhammadiyah. Yang misinya mendekatkan kitab suci menjadi kegiatan ilmiah di sekolah atau pesantren,” jelasnya. (*)


Sumber: muhammadiyah.or.id

Tags: MuhammadiyahProf Agus PurwantosainsTegnologi
Previous Post

Tiga Langkah Konsisten Muhammadiyah Hadapi Wabah Covid-19

Next Post

Mahfud Merasa Asyik Nonton Sinetron di Masa PPKM, Warganet: Bapak Kehilangan “Sense of Crisis”

Related Posts

Muhammadiyah Berkemajuan Zaman-berzaman

Muhammadiyah Berkemajuan Zaman-berzaman

24 November 2025
144
UMSU Hadir di Indonesia Education Fair 2025 di Thailand

UMSU Hadir di Indonesia Education Fair 2025 di Thailand

17 November 2025
116
Tabligh Akbar PDM Banyumas, Wamen Haji & Umrah Dorong Ketangguhan Muhammadiyah

Tabligh Akbar PDM Banyumas, Wamen Haji & Umrah Dorong Ketangguhan Muhammadiyah

17 November 2025
118
113 Tahun Muhammadiyah: Dari Kauman Yogyakarta hingga Menyinari Dunia

113 Tahun Muhammadiyah: Dari Kauman Yogyakarta hingga Menyinari Dunia

13 November 2025
114
Muhammadiyah Kritik Keras: Hukum Positif Gagal Lindungi Tanah Ulayat, Negara Subordinasikan Hak Adat Demi Korporasi

Muhammadiyah Kritik Keras: Hukum Positif Gagal Lindungi Tanah Ulayat, Negara Subordinasikan Hak Adat Demi Korporasi

13 November 2025
208
Pentingnya Pilar dan Perencanaan Konten dalam Pengelolaan Media Sosial Muhammadiyah

Pentingnya Pilar dan Perencanaan Konten dalam Pengelolaan Media Sosial Muhammadiyah

17 Oktober 2025
120
Next Post
Mahfud Merasa Asyik Nonton Sinetron di Masa PPKM, Warganet: Bapak Kehilangan “Sense of Crisis”

Mahfud Merasa Asyik Nonton Sinetron di Masa PPKM, Warganet: Bapak Kehilangan “Sense of Crisis”

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
      • LabMu
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • Catatan Hukum
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In