TAJDID.ID~Medan || Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menggelar kegiatan Seminar dan Sosialisasi Jurnal secara daring, Kamis (8/7/2021).
Webinar yang diikuti ratusan mahasiswa dan dosen Pascsarjana UMSU ini dibuka langsung oleh Direktur Pascasarjana UMSU Dr Syaiful Bahri MAP.
Dalam sambutannya Syaiful Bahri menyampaikan terkait pentingnya membudayakan tradisi menulis, terlebih dalam lingkungan akademis.
Menurutnya, ada empat cara untuk menumbuhkan minat menulis, yaitu: merubah mind-set tentang pentingnya menulis, selalu berpikir positif, memahami tujuan awal dan menjadikan menulis sebagai tantangan.
Di akhir sambutannya, Syaiful Bahri membacakan beberapa quote inspiratif yang dapat dijadikan pelecut semangat untuk menulis. Diantaranya ia mengutip Imam Al- Ghazali yang mengatakan “Kalau kau bukan anak raja, dan kau bukan anak seorang ulama besar, maka jadilah penulis”.
Dalam presentasi materi webinar, narasumber pertama yang tampil adalah Assoc. Prof. Dr. M. Fitra Zambak MSc (Wakil Direktur Pascasarjana UMSU) yang menyampaiakan materi “Pentingnya Karya Ilmiah”.
Dalam paparannya ia menjelaskan, bahwa Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 telah mengatur secara khusus tentang kewajiban publikasi bagi mahasiswa program Magister, Doktor, dan Doktor Terapan. Karena itu seorang mahasiswa pascasarjana harus memiliki kemampuan menulis secara ilmiah, termasuk menguasai tata cara penulisan ilmiah yang baik..
Ditegaskannya, aturan ini sengaja dibuat untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dalam hal membuat karya ilmiah. Berdasarkan data Kemdikbud, jumlah karya ilmiah yang dihasilkan perguruan tinggi Indonesia saat ini masih rendah, dibanding beberapa negara tetangga.
“Kita tertinggal jauh. Sehingga ini harus dipahami sangat mendesak. Karena jumlah karya ilmiah memiliki korelasi dengan pendapatan per kapita,” ujarnya.
Menurut Fitra, banyak manfaat jika seorang mahasiswa sudah mahir menulis dan biasa mempublikasikan karya ilmiahnya. Dikatakannya, ketika seorang sarjana telah mahir menulis ilmiah, ke depannya diharapkan tidak akan kesulitan ketika membuat karya ilmiah di jenjang selanjutnya.
“Misalnya, nanti ketika lanjut ke jenjang S3, kualitas tulisan ilmiahnya bisa meningkat, berwawasan global, dan bisa terbit di jurnal-jurnal internasional,” ujarnya.
“Dan khusus untuk mahasiswa Pascasarjana UMSU memberikan kontribusi kepada prodinya untuk akreditasi,” imbuhnya.
Kemudian pada sesi kedua presentasi materi, Assoc. Prof. Dr. Suwarno MT menyamapaikan, bahwa menulis karya ilmiah sering mengalami hambatan terutama dari diri sendiri. Rasa malas, mudah putus asa, kurangnya bacaan, kebuntuan, kekhawatiran dan merasa tulisan yang dihasilkan kurang berbobot menjadi hambatan yang sering dihadapi ketika menulis karya ilmiah.
“Latihan dan pembiasaan menjadi alternatif yang dapat dijadikan jalan keluaruntuk menuangkan ide atau gagasan,” katanya.
Ia juga membeberkan secara lugas beberapa kiat bagaimana agar karya ilmiah bisa diterbitkan di jurnal ilmiah terakreditasi dan juga jurnal internasional.
Diantara poin yang perlu diperhatikan menurut Suwarno adalah bagaimana mencari topik yang menarik, meningkatkan wawasan literasi dengan memperbanyak membaca,
“Dan yang terpenting perhatikan cara penulisan denganmengikuti panduan baku penulisan karya ilmiah,” ungkapnya.
Usai presentasi materi, acara dilanjutkan dengan diskusi dan tanya-jawab. (*)