TAJDID.ID || Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Dr Ma’mun Murod Al Barbesy menyampaikan sebuah cuitan yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) perihal kesulitan Rumah Sakit-Rumah Sakit Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk beli oksigen yang akan digunakan untuk penanganan pasian Covid-19.
Dikatakan Ma’mun Murod, uang mereka (RS Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah) habis karena negara tidak maau bayar utangnya.
Oleh karena itu ia meminta agar pemerintah agar membayar utang tersebut. Jika tidak, kata Ma’mun Murod, kematian-kematian pasian hanya soal waktu.
Kemudian ia mengingatkan agar cara ugal-ugalan dalam mengelola negara segera diakhiri.
“Pak Presiden @jokowi , banyak RS-RS Muhammadiyah n ‘Aisyiyah yg skadar bayar beli oksigen saja sdh tak mampu. Uang mrk habis krn negara tdk mau bayar utangnya. Tolong utang dibayarkn. Klo tdk, kmatian2 pasien hanya soal waktu. Saatnya cara ugal2an dlm kelola negara diakhiri. ðŸ˜ðŸ˜” tulis Ma’mun Murod di akun twitter pribadinya @mamunmurod, Ahad (4/7/2021).
Pak Presiden @jokowi, banyak RS-RS Muhammadiyah n 'Aisyiyah yg skadar bayar beli oksigen saja sdh tak mampu. Uang mrk habis krn negara tdk mau bayar utangnya. Tolong utang dibayarkn. Klo tdk, kmatian2 pasien hanya soal waktu. Saatnya cara ugal2an dlm kelola negara diakhiri. ðŸ˜ðŸ˜
— Ma'mun Murod Al-Barbasy (@mamunalbarbasy) July 4, 2021
Diketahui, pemerintah masih memiliki utang puluhan miliar Rupiah kepada rumah sakit milik Muhammadiyah terkait penanganan pasien Covid-19.
“Ada sih memang beberapa tagihan yang belum dibayar ya. Beberapa sudah, ada yang belum. Ya kalau sekitar puluhan miliar jelas lebih, karena tagihan Covid cukup besar ya,” kata Ketua Majelis Pembina Kesehatan Umum PP Muhammadiyah Agus Samsudin, dikutip dari CNNIndonesia.com, Rabu (16/6) malam.
Agus tak mengungkap jumlah utang pemerintah kepada rumah sakit milik Muhammadiyah maupun jumlah kesehatannya. “Saya belum baca laporan terakhir, ya belum mengkhawatirkan kalau saya bilang sih,” ujarnya.
Ia mengatakan tunggakan tersebut kebanyakan berasal dari sisa tagihan tahun lalu. Sementara untuk tahun ini, kata Agus, pembayaran dari pemerintah sudah lancar.
“Terutama tahun lalu ya. Tagihan tahun lalu. Kalau tahun ini menurut saya lancar. Kemarin kan ada audit, sudah selesai. Kita berharap pemerintah segera bayar gitu ya,” katanya.
Menurut Agus, banyak RS Muhammadiyah yang menjadi rumah sakit rujukan covid-19 di beberapa daerah. Pihak RS baru mengajukan klaim biaya perawatan pasien Covid-19 ke pemerintah setelah pasien dinyatakan negatif. (*)