TAJDID.ID || Pemerintah menetapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat khusus wilayah di Pulau Jawa dan Bali untuk menekan laju penularan virus Covid-19.
Sejalan dengan itu, pemerintah juga telah membuat aturan lewat Instruksi Mendagri (Inmendagri) Nomor 15/2021 tentang PPKM Darurat Covid-19 di wilayah Jawa dan Bali. Aturan ini diteken oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian pada 2 Juli 2021.
Salahsatu poin dalam aturan tersebut, Mendagri Tito Karnavian meminta masyarakat untuk menggunakan masker dua lapis dalam kegiatannya.
“Saat ini penggunaan masker sebanyak dua lapis merupakan pilihan yang baik,” bunyi Inmendagri tersebut dikutip JawaPos.com, Jumat (2/7).
Masih merujuk aturan tersebut, masyarakat disarankan untuk mengganti masker setiap 4 jam sekali. Termasuk menyarankan masyarakat menggunakan masker bedah dan N95.
“Masker sebaiknya perlu diganti setelah digunakan lebih dari 4 jam,” katanya.
Dalam aturan itu masyarakat juga dianjurkan untuk mencuci tangan setelah menyentuh benda apapun. Sehingga bisa terhindar dari penularan Covid-19.
“Mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer secara berulang terutama setelah menyentuh benda yang disentuh orang lain, menyentuh daerah wajah dengan tangan perlu dihindari,” tulis Inmendagri tersebut.
Inmendagri itu juga menyebutkan jika harus keluar rumah maka dihindari untuk berinteraksi dengan orang lain yang tidak tinggal serumah.
“Jika harus meninggalkan rumah maka harus selalu mengupayakan jarak minimal 2 meter dalam berinteraksi dengan orang lain. Mengurangi/menghindari kontak dengan orang lain yang tidak tinggal serumah,” tulisnya.
Ketika dipublikasikan lewat media dan dishare ke media sosial, himbaian tersebut langsung ramai mendapat tanggapan dari warga-net.
Dari pantauan, terlihat sebagian besar netizen merespon himbauan itu secara sinis.
Berikut beberapa komentar netizen yang direkam dari media sosial twitter:
Ganti yg lain aja…. Gimana? Misalnya ganti pjbt2 yg gag becusssss. (@zarazettirazr)
Ganti presidenya sekalian. @NurmaWa27
Rakyat yang ekonominya di bawah dan bawah banget dapat dipastikan tidak akan bisa melakukan seperti itu, kecuali kalian yg belikan maskernya dan hand sanitizer jg. (@DreW_JaKoB_WolF)
Lah kasian cebong nanti ga bisa kluar buat makan aja susah apalagi beli masker. (@Tyan_If4lv)
Kan udah ada anggaran nya tit buat penanganan covid ini …knp pemerintah gak nyediain lagi masker gratis buat rakyatnya. (@__Tchinghoie_49)
kalo elo ,tiap detik bisa ganti masker ( walo gua faham dari mana elo dapetin duit)…tapi buat gua sekeluarga masker bekas pake, dicuci ulang…..selembar Rp 4 ribu, mendingan buat beli telor.
kluarga gua KISMIN, boss. (@Deva44496087)
Sabar ya..yg ptng pd sehat keluarga semua.. (@wafiynaura)
Dikira masker gak pake beli ya? Kalau pejabat yg ngomong asbun bisa diganti ngga ya? (@NurlelySiregar)
saking banyak duitnya kadang pejabat lupa klo umr tuh cuman 4 jt/sebulan, byr kontrakan 1 jt, cicilan motor 500, listrik 500, pam 100, bensin 300 rb, sisamya buat makan sebulan, blom klo punya cicilan …, ngomong kadang ngga pake rumus …(@kurangbayar)
Jangan samakan kami rakyat kecil dengan kalian….kalian punya segalanya sedangkan kami masker usang pun tetap kami pakai. (@neng_may007)
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan untuk mengambil kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat untuk Pulau Jawa dan Bali. Kebijakan tersebut diberlakukan mulai tanggal 3 Juli-20 Juli 2021.
Presiden menjelaskan, pemerintah mengambil keputusan ini setelah mendengarkan masukan dari banyak pihak, seperti menteri, ahli kesehatan dan para kepala daerah. Jokowi menuturkan, PPKM Darurat ini akan lebih ketat dari PPKM berskala mikro. Aktivitas kegiatan masyarakat akan lebih diatur secara ketat. (*)