TAJDID.ID || Anggota Panitia Pemilihan (Panlih) Muktamar Muhammadiyah ke-48, Dzul Fikar Ahmad menaggapi pernyataan Busyro Muqoddas yang mengungkapkan kekhawatiran terkait kemungkinan Muktamar Muhammadiyah akan disusupi atau diintervensi pemerintah.
Baca Juga: Busyro Muqoddas: Bukan Tidak Mungkin Muktamar Muhammadiyah Juga Akan Direkayasa)
Menurut Fikar, kekhawatiran Busyro tak beralasan dan kurang bijak. Ia menilai pernyataan itu justru dapat menimbulkan keresahan sebab keluar dari internal Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang juga tercatat sebagai bakal calon PP Muhammadiyah.
“Sangat tidak bijak pernyataan tersebut keluar dari seseorang yang dari internal Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang juga tercatat sebagai Bakal Calon PP Muhammadiyah,” ujar Fikar dikutip dari CNNIndonesia.com, Senin (21/6).
Sekretaris Jenderal PP Pemuda Muhammadiyah itu mengatakan, hingga saat ini tidak pernah ada kepemimpinan Muhammadiyah hasil rekayasa pemerintah. Dingkapkannya, pihaknya telah menerapkan standar administrasi, moral, dan etik yang tinggi untuk bakal calon pimpinan Muhammadiyah mendatang.
Pernyataan Fikar merujuk pada dua alasan. Pertama secara etik, para pemilih Muhammadiyah memiliki tanggung jawab moril yang tinggi.
Kedua secara aturan, proses pemilihan di Muhammadiyah tidak menganut pemilihan langsung, melainkan dengan Tim Formatur yang prosesnya dipilih sebanyak 3 kali tahapan.
Lebih lanjut dijelaskannya, pemilihan pimpinan dimulai dengan memilih 39 bakal calon yang dipilih di Tanwir. Dari jumlah itu kemudian disaring di forum Muktamar menjadi 13 orang. Ke 13 orang itu kemudian memilih ketua umum untuk masa kepemimpinan 5 tahun.
Selain itu, kata Fikar, pemilih di Muktamar Muhammadiyah juga melalui tahapan yang tidak sederhana. Mereka yang dapat memilih merupakan perwakilan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah yang harus diputuskan melalui forum permusyawaratan bernama Musyawarah Pimpinan.
“Sejarah telah mencatat tidak pernah ada kepemimpinan Muhammadiyah yang merupakan hasil rekayasa Pemerintah,” katanya.
Sebelumnya, Ketua PP Muhammadiyah, Busyro Muqoddas menyoroti intervensi pemerintah terhadap ormas. Dikatakannya, bukan tidak mungkin Muktamar Muhammadiyah mendatang direkayasa.
Dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (19/6), mantan Wakil Ketua KPK ini menduga belakangan pemerintah kerap melakukan intervensi terhadap ormas, sehingga berdampak pada bungkamnya sejumlah tokoh yang semula lantang menyuarakan kritik terhadap pemerintah.
Diungkapkannya, intervensi itu dilakukan di kongres beberapa organisasi. Terbaru, kata dia, rencana kongres Kadin.
“Intervensi terhadap ormas dan martabat ormas, organisasi profesi dalam kongres-kongres nasional,” kata Busyro dalam diskusi daring Agenda Mendesak Penguatan KPK yang digelar Fisipol UMY, Sabtu (19/6). (*)
Yang kurang bijak ya Dzulfikar, pemuda Muhammadiyah mestinya lebih kritis ke pemerintah bukannya kebakaran jenggot dikritik pak Busyro, PM lebih kritis kepada pak Busyro karena sering kritik pemerintah padahal yang disampaikan adalah fakta, dan fakta terakhir Ketua PM jadi komisaris BUMN dan PM dapat tanah garapan serta fakta terakhir PM gak kedengaran suaranya terhadap isu KPK, Omni bus law, ketidakadilan hukum dll.
Tuuuul….👍
Bisa saja direkayasa,Pemuda Muhammadiyah adalah korban pertama dari hasil rekayasa.
Kalau seandainya muktamar gagal terlaksana dengan berbagai alasan dimohon dengan sangat pak Haedar Nashir supaya dengan legowo mengundurkan diri karena masa jabatan sudah hampir setahun kedaluarsa.
Mudah2an jangan mencalon/dicalonkan lagi
Fikar ini yg tidak bijak… Seolah tidak tahu dan berpura-pura tidak tahu… Pak Busro lebih berpengalaman menghadapi segala medan di negri ini… Mestinya anda yg harus perhatikan dg cermat dan cerdas. Atau jg karena berharap dapat kursi komisaris … Anda cukup kursi komisaris di AUM aja mas…..
Saya selalu berpandangan bahwa segala sesuatu bisa saja terjadi Jika Pak Muqodas mengatakan seperti itu itu sangat masuk akal karena itu baik untuk semua supaya Muhamadiyah teguh tidak mau diintervensi jadi itu sifatnya remind ke kita semua … Trimakasih masih diingatkan dari pada tahu tahu terjadi kita perlu tindakan preventif pencegahan agar Muhamadiyah tetap on the right way Trimakasih
efek pabji and kebanyakan micin