• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Minggu, Juli 6, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Sok Kayo……Padahal Jayo

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2021/06/07
in Celotehan, Daerah
0
Sok Kayo……Padahal Jayo
Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Oleh: Zefrizal Kiffung


Baju nan batuah.
Basah koring dibadan.
Biarpun kito susah.
Tak pala tau orang..

Demikian bait lagu yang dipopulerkan oleh Jalaut Hutabarat yang akrab dikenal khalayak sebagai wak uteh groub.

Sungguh begitulah memang orang Tanjungbalai. Gengsinya setinggi langit.

Kalau wak uteh bilang, biar romah ondak runtuh yang ponting gule lomak.

Pandangan pihak lain terhadap internalnya sangat penting. Malu rasanya jika dianggap remeh. Sebab itu, orang Tanjungbalai akan senantiasa menyusun rapi kesulitan-kesulitan hidupnya di almari.

Namun outo stereotif, falsafah biarpun kito susah tak pala tau orang menjadi argumentasi sosial bahwa orang-orang Tanjungbalai adalah orang yang tak suka bergantung.

Kalau bergantung artinya terjual atau tergadaikan. Orang-orang yang terjual hidupnya, niscaya rela menerima apa saja. Termasuk menerima cercaan dan hinaan.

Orang Tanjungbalai pantang dihina. Oleh karena agar tak dihina, maka membangun harkat dan martabat hidupnya adalah pekerjaan yang takkan pernah dihentikan.

Istilahnya, biar “bak basudi” atau Biar rugi asal tak disepelekan. Dalam hal ini terkadang rumus matematika enstein tak lagi jadi dasar-dasar ilmiah yang perlu diperhatikan. Yang penting harkat dan martabat bisa dibela.

“Aku yang bayar. Posan sajo kopi, rokok, pisang goreng, apo sajo ondak kamu di kode incekni.
Jangan pala takut kamu, yang lebaran kobun kalapo atokku di sunge kepayang sana,” ucap sileman.

Sungguh apa yang dibangga-banggakan sileman itu betul adanya. Kebun atoknya lebar. Tapi atok yang dimaksutkannya itu adalah atok yang tujuh generasi di atasnya.

Cerita kebun atoknya yang lebar itu merupakan “cerita” yang diwariskan. Dari atoknya, ke anak atoknya, sampai ke omaknya.

“Oiiii Leman. Dulu yang lebaran kobun kalapo atok kamu di sunge payang sana. Jadi katurunan orang sonangnyo kito ini..”

“Saking kayonyo, Atok kamu itu bininyo-pun sampe ompat. Hinggokan keluarga bosar. Kalo omak, keturan dari sabolah nek bidah. Yang kuburannyo di sunge faham sana..”

“Botulnyo itu mak..” timpal sileman.

“Bahh jang.. botullah. Takla mungkin omak mangado-ngado..”

“Kan itu zaman panjajakan mak. Tak dirampok balando kobun atoktu ruponyo.. sileman bertanya dengan serius.”

“Bah.. tidak….Atok kamu itu termasuk orang yang disogani di zaman itu.. ada ilmu manghilangnyo leman..macam kau jugo. kalo sudah pagi hilang.. tongah malam karang baru nampak pas ondak tidor”.

“Ah.. omakni antah apo-apo sajo. Sileman tersipu malu”

Keturuan orang kaya terpatri dalam sanubari sileman. Sehingga, tak rela dia jika direndahkan..

Seperti kejadian tadi pagi di kedai cek Udin. Datang si Kamal mempropokasi.

“Tak usah pala kamu dongarkan cakap silemantu. Tak baduit diotu do..,” 

Mendengar itu, kuping sileman merah sehingga memunculkan semangat keturuan orang kaya dalam dirinya. Semua orang dikedai cek udin pagi itu ditraktirnya..

Padahal jika digeledah, uang di sakunyapun tak lebih dari 7.500 rupiah… inilah yang dimaksut dengan “biar bak basudi”. Yang penting di ikrarkan dulu. Soal bagaimana melunasi tagihannya soal belakangan.

Lepas maghrib si Leman pulang. Di depan rumah omaknya sudah menunggu…

“Makan apo kau tadi dikode si Udin man..”

“Tak ado mak…” jawab sileman..

“Jadi mangapo si udin mangantar tagihan 63000 tadi..”

“Ohh itu…. tadi dipanas panasin si Kamal aku. Dibilangnyo aku tak baduit. Malulah aku mak. Apo lagi kemaren omak bilang kalo kito katurunan orang kayo.. kubayarinlah orang sakode,”

“Memang anak ta’unnyo kau leman. Mangapo tak sakampung baru ini kau bayarin makanannyo biar bak samo-samo katangsi kito,”

“Botulnyo atok kau orang kayo.. tapi atok kau yang tujuh generasi di atas kau. Kalau sekarang, bukan kayo.. tapi bajayo. Karena duit 63000 tadi ondak membayar uang sekaloh adek kau yang sudah 3 bulan tertunggak,”

Pakkk… kaki silemanpun dilabas omaknyo pakek rotan…(*)


 

Tags: Celotehan Tanjung BalaiCerita Rakyat Tanjungbalai
Previous Post

Mei 2021, Terjadi Inflasi Sebesar 0,17 Persen di Banda Aceh

Next Post

Mahfud MD: Para Koruptor Bersatu untuk Lemahkan KPK

Related Posts

Unde Tuti Katoguran

16 Januari 2021
422
Next Post

Mahfud MD: Para Koruptor Bersatu untuk Lemahkan KPK

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In