TAJDID.ID~ Medan || Analis sosial politik FISIP UMSU Shohibul Anshor Siregar mengatakan, ada hal yang amat janggal dalam pemberitaan tentang temuan 97 ribu data misterius PNS atau ASN yang dibayar gajinya, dibayar iuran pensiunnya, tapi tak ada orangnya. (Baca: Heboh! BKN Ungkap 97 Ribu Database PNS Misterius, Orangnya Tak Ada Tapi Dapat Gaji dan Pensiun)
Pertama, kata Shohib, jika disebut bahwa data PNS fiktif telah muncul sejak pemutakhiran data pertama secara manual tahun 2002, dan kemudian secara elektronik pada tahun 2014 dipastikan sebanyak 97.000, maka mengapa hebohnya baru sekarang (2021)?
“Apa yang ditunggu selama kurang lebih 7 tahun untuk pengumuman berita yang mungkin sebetulnya sudah sangat basi ini?,” tanya Shohib, Selasa (25/5)
Kedua, lanjut Shohib, menurut data, Bima Haria Wibisana dilantik sebagai Kepala Badan Kepegawaian Negara pada tanggal 5 Mei 2015.
“Tak adakah sesuatu yang dapat dilakukannya untuk perbaikan?” kata Shohib.
Ketiga, Shohib menyebutkan Bima Haria Wibisana juga tidak ingin memaparkan detil berapa kerugian yang harus ditanggung negara karena membayarkan gaji dan uang pensiun untuk PNS fiktif Itu.
Menurut Shohib, banyak retorika pemerintah tentang dirinya yang sama sekali tidak difahami rakyat tetapi dianggap saja sukses. Misalnya good governance dan good government, debirokratisasi, reformasi birokrasi, e-government dan lain sebagainya.
“Dengan berita tentang data fiktif PNS ini dengan sendirinya pemerintah mengekspose terang-terangan kualifikasi kinerjanya yang sangat buruk,” pungkas Shohib. (*)