TAJDID.ID || Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan Gaza sebagai “neraka di bumi” untuk anak-anak Palestina. Karena itu ia meminta Israel secepatnya membuka akses bantuan tanpa ada hambatan.
“Saya sudah menyerukan untuk menggalang pendanaan kemanusian secepat mungkin untuk mengatasi tragedi ini,” ujar Guterres di hadapan 193 anggota Majelis Umum PBB, Kamis (20/5) seperti dilansir NNA.
Upaya diplomatik menuju gencatan senjata dalam perang Gaza meningkat pada Kamis di tengah krisis kemanusiaan yang memburuk di wilayah Palestina, tetapi pertempuran antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas terus berlanjut.
Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang bertemu pada hari Kamis untuk membahas kekerasan baru, tetapi tidak ada tindakan yang diharapkan.
“Jika ada neraka di bumi, itu adalah kehidupan anak-anak di Gaza hari ini,” kata Guterres,

Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, sebelum pertemuan sempat bertemu dengan Guterres. Kepada Gutteres ia menyampaikan protes karena sekretaris jenderal menyamakan negaranya dengan organisasi teroris.
Merasa tersudutkan, Erdan meninggalkan pertemuan saat Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad Al-Maliki menyampaikan sambutan. Menurut sumber di delegasi Israel di PBB, Al-Maliki mengatakan Israel telah sengaja membantai anak-anak Palestina.
“Permusuhan telah menyebabkan kerusakan serius pada infrastruktur sipil penting di Gaza, termasuk jalan dan jalur listrik, berkontribusi pada keadaan darurat kemanusiaan. Penyeberangan ke Gaza telah ditutup dan kekurangan listrik mempengaruhi pasokan air,” tambah Guterres.
Guterres menyerukan gencatan senjata segera dan mendesak militer Israel untuk menahan diri secara maksimal dan Hamas untuk menghentikan tembakan roket tanpa pandang bulu. Dia juga meminta Israel untuk menghentikan pembongkaran dan penggusuran di Wilayah Palestina.
“Tidak ada pembenaran oleh pihak-pihak yang berkonflik atas kewajiban mereka di bawah hukum humaniter internasional,” tegas Guterres.
“Akses untuk barang-barang kemanusiaan adalah yang terpenting. Israel memiliki kewajiban untuk mengizinkan dan memfasilitasi akses cepat dan tanpa hambatan untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza.” kata Gutteres. (*)