TAJDID.ID~Tuban || Rangkaian safarai Ramadhan 1442 H Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban berakhir di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kecamatan Palang. Selasa (4/5/2021)
Selepas Asar, warga Muhammadiyah Kecamatan Palang sudah berbondong-bondong mendatangi lokasi dilaksanakannya safari Ramadhan.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Tuban, KH. Nurul Yakin, SH. Berbangga menyaksikan warga Muhammadiyah yang penuh semangat menghadiri acara tersebut.
“Saya sangat berhembira dan berbangga ketika bersilaturahim, bersafari afari di Palang ini. Betapa gegap gempitanya sambutan teman-teman Muhammadiyah. Tadi dilaporkan ada satu desa lebih dari satu ranting, ini luar biasa. Sementara di tempat-tempat yang lain masih banyak ranting yang terbentuk.”ucap ketua PDM Tuban mengawali sambutannya
Pada kesempatan itu pula, beliau menyampaikan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM). Pada muktamar ke-44 di Jakarta, dirumuskan Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, yang memberi panduan dalam kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi, berbangsa dan bernegara, melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta seni dan budaya.
PHIWM adalah seperangkat nilai dan norma yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah untuk menjadi pola tingkah laku warga Persyarikatan dalam menjalani kehidupan, sehingga tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“Dalam kehidupan pribadi, kita telah menetapkan diri kita sebagai seorang Muslim. Artinya seluruh aspek lehidupan kita, dilandasi dengan nilai-nilai Islam.” tuturnya
Beliau menuturkan bahwa, ajaran Islam adalah satu kesatuan dari akidah, akhlak, ibadah dan mu’malah.
“Oleha karena itu, Muhammadiyah sangat menganjurkan warganya dalam kehidupan pribadi, memiliki akidah yang lurus, akidah yang dijauhkan dari perbuatan yang menjurus kepada perbuatan syirik.”tuturnya
Tentang akhalak, kata beliau, apa yang dirumuskan Muhammadiyah, sesuai dengan Akhlak yang dimiliki oleh Rasulullah.
Karena itu, beliau mengajak warga Muhammadiyah untuk meneladani akhalak Rasulullah sebagaimana yang disampaikan oleh Aisyah bawha, akhlak Rasulullah adalah Alqur’an.
Di dalam beribadah, beliau menegaskan bahwa pedoman hidup warga Muhammadiyah berlandaskan pada tuntunan Rasulullah, tidak menambah ataupun mengurangi.
“Karena kita dalam beribadah adalah berhubungan dengan Allah, maka tata caranya adalah apa yang ditentukan Rasulullah dan tidak ada hak sama sekali untuk menambah atau mengurangi.”
Terkait mu’malah, beliaupun mengatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang bergantung kepada orang lain, maka beliau mengajak agar di dalam bermu’malah hendaklah mencontoh Rasulullah sebagaimana yang dirumuskan dalam PHIWM.
Dalam pedoman hidup berumah tangga, beliau meminta untuk mengatur keluarga berdasarkan dua landasan hukum yang ditinggalkan Rasulullah yaitu Alqur’an dan Sunnah
“Karena itu, keluarga harus dibentuk agar menjadi keluarga yang sakinah, mawadah wa rahmah. Yaitu keluarga yang dibina sesuai dengan nilai-nilai Islam.”
Adapun terkait pedoman kehidupan bermasyarakat, beliau menegaskan untuk meneladani sifat-sifat Rasulullah yaitu sidik, amanah, tabligh dan fatonah.
“Itu adalah sifat-sifat dalam mengelola Amal Usaha Muhammadiyah, di dalam bernisni, berorganisasi maupun bermasyarakat.”tutupnya. (*)
Kontributor: Iwan Abdul Gani