Satuan Operasi Berjangka Pendek
Salah satu langkah penting mengikuti kondisi darurat narkoba saat ini ialah melibatkan TNI dibantu oleh instansi-instansi lain, misalnya dengan membentuk sebuah satuan operasi berjangka
pendek yang secara langsung bertanggungjawab kepada presiden.
Satuan tugas berjangka pendek itu difokuskan untuk bekerja cepat;
Pertama, menghitung kebutuhan konsumsi narkoba nasional dan setelah itu bertempur untuk memangkasnya hingga titik terendah.
Kedua, menertibkan seluruh aparatur penegak hukum yang selama ini diduga telah menjadi kekuatan tersembunyi di balik kompleksitas masalah narkoba di tanah air.
Ketiga, melakukan kajian dan merumuskan RUU pemberantasan narkoba yang baru.
Keempat, mengkaji dan mengajukan model partisipasi sosial masyarakat dalam perang terhadap narkoba.
Kelima, membuat kajian dan rencana pendirian PTPN khusus dengan komoditi ganja di Aceh dan di daerah-daerah lain yang memiliki kesamaan alam dengan Aceh. Bagaimana pun juga masalah ganja telah banyak memerosotkan moral bangsa, padahal jika dimanfaatkan untuk kebutuhan industri yang akan memproduk berbagai barang (goods) kebutuhan masyarakat, akan dapat menjadi penyumbang bagi pendapatan Negara dan perbaikan ekonomi rakyat.
Penutup
Ketika hadir untuk Milad Harian Waspada tahun 2015, mantan Perdana Menteri Malaysia Dato Mahathir Mohammad ditanyai oleh seorang anggota Kadinda Sumatera Utara sekaitan dengan data tingginya frekuensi dan jumlah narkoba yang diseberangkan dari Malaysia ke Indonesia. Sambil menjelaskan besaran uang yang beredar dalam pasar narkoba, penanya itu ingin
sikap tegas dari Mahathir Mohammad.
Dato Mahathir Mohammad hanya mampu berkeluh kesah, bahwa Malaysia dan Indonesia hanyalah dua dari banyak Negara yang saat ini benar-benar kewalahan atas bencana mendunia narkoba ini.
Terbersit pesan dari jawaban itu bahwa jagalah negaramu, jangan cuma pandai membuat tudingan kepada Negara lain. Buatlah aturan main di dalam negerimu sesuai adat kebiasaan dan nilai-nilai yang sesuai pula dengan daya dukung bangsamu untuk keberhasilan perang melawan narkoba.
Jangan tunduk kepada kemauan asing yang mana pun, yang belum tentu berniat baik untuk sejumlah tawaran kerjasama yang mereka ajukan termasuk dalam perang terhadap narkoba.
Sesuai pernyataan Presiden Jokowi, saat ini Indonesia berada dalam darurat narkoba.
Kedaruratan itu mestinya dihadapi dengan langkah setara (darurat) juga. Salah satu bentuk kedaruratan itu ialah perlunya dibentuk satuan operasi khusus berbasiskan kekuatan militer yang dibantu oleh instansi lain untuk melancarkan perang yang terukur sebagaimana telah saya jelaskan di atas. (*)
Selengkapnya tulisan ini dapat di download di sini
Penulis adalah Dosen FISIP UMSU, Ketua LHKP PW Muhammadiyah Sumut dan Koordinator n’BASIS.