TAJDID.ID~ Medan || Dorongan untuk membentuk Ranting Persiapan Titi Papan sangat kuat di kalangan warga Muhammadiyah yang berdomisili di Sekitaran Tanah Enam Ratus, Titi Papan dan Kota Bangun.
Karena itu pembentukan pengurus Ranting mulai di Inisiasi oleh beberapa orang sehingga terbentuk pengurus Ranting Titi Papan.
Dan pada hari Ahad (31/1/2021) kembali digelar rapat untuk mematangkan pembentukan Ranting Persiapan Titi Papan tersebut.
Dalam rapat tersebut, mewakili PCM Medan Marelan M. Irsyad SHi MA menyampaikan beberapa hal yang perlu disiapkan, antara lain adalah: pembuatan Daftar hadir dan BA, inventarisir nama anggota yang sudah punya kartu minimal 15 orang.
“Yang belum punya kartu, mohon diurus,” jelasnya.
Kemudian di dalam rapat tersebut juga menetapkan untuk mengagendakan pengajian satu bulan sekali. Pengajian pertama di rumah Ketua pada tanggal 8 Februari 2021 diisi oleh Ust. Burhanuddin.
Dalam rapat tersebut juga disepakati nama Ranting Titi Papan, dengan komposisi pengurus sebagai berikut;
- Dr Ade Gunawan SE MSi (Ketua)
- Faisal Riza SH MH (Sekretaris)
- Rifa Urba SE (Bendahara).
- Bagian Tablig: Benito Asdhie Kodiyat SH MH
- Bagian Pelayanan Sosial: Naldi S.Sos
- Bagian Pengembangan Ekonomi: Agusri SH MH
- Bagian Pendidikan: Mandra Saragih SPd MHum
Dalam kesempatan itu juga dibahas tentang pembuatan Surat Mohon Pemekaran yang ditujukan kepada Ranting Marelan Satu dan membuat surat Mohon SK ke Cabang.
Dalam pertemuan itu hadir sejumlah inisiator Ranting Persiapan Titi Papan, diantaranya: Dr. Faisal, SH.MHum, Dr. Ade Gunawan, SE.MSi, AbrorAdhani, M.IKom, Rifa Urba, SE. MSi, Faisal Riza, SH.MH, Benito Asdhie Kodyat, SH.MH, Agusri, SH.MH, Rinaldi, S.Sos dan Mandra Saragih, SPd.MHum.
***
Kedepan, salah satu tantangan persyarikatan Muhammadiyah adalah penataan dakwah dan perjuangan di tingkat akar-rumput melalui pengembangan Cabang dan Ranting.
Secara hirarkhi keorganisasian, Cabang dan Ranting adalah level organisasi paling bawah, sehingga sering juga dilihat dari logika garis wewenang dimana pimpinan Cabang dan Ranting sekedar pihak yang menunggu danmenjalankan perintah pimpinan yang di atasnya.
Padahal sebenarnya Cabang dan Ranting justru memainkan perang ujung tombak dalam kinerja persyarikatan Muhammadiyah:
Pertama, Ranting merupakan ujung tombak dalam rekrutmen anggota dan kaderisasi.
Kedua, ujung tombak dalam menjalankandakwah keagamaan.
Ketiga, ujung tombak dalam ukhuwah dengan organisasi Islam yang lain, maupun dalam perjumpaan dengan organisasi sosial yang lain.
Keempat, duta persyarikatan di masyarakat.
Kelima, ujung tombak dalam membela kepentingan ummat.