TAJDID.ID~Madina || Lima warga Kabupaten Mandailing Natal dikabarkan meninggal dunia akibat menghirup gas beracun yang diduga dari pipa gas perusahaan di kecamatan Sorik Merapi, Senin (25/1/2021)
Kepada awak media, 4 hari lalu tim gabungan dari dinas Pemkab Mandailing Natal “dipukul mundur” atau tidak dibolehkan masuk oleh perusahaan dengan dalih izin tidak dari Pemkab.
“Tidak dibolehkan masuk, karna katanya izin bukan dari kabupaten. Memang benar akan tetapi rakyat saya disitu dan saya berkewajiban karna ada keluh kesah masyarakat,” beber Bupati Madina, Dahlan Hasan Nasution saat mengunjugi korban di RSUD Panyabungan
Dahlan menyebut pipa gas tersebut milik dari perusahaan di kecamatan Sorik Merapi,
“Iya benar, di kecamatan Puncak,” jelasnya
Atas tragedi tersebut, mengundang protes tajam dari Askolani Nasution, tokoh masyarakat Mandailing Natal.
“Banyak orang miskin yang menjadi korban perusahaan korporasi. Bukan sebatas korporasi yang mengeruk isi alam mereka tanpa responsibiliti yang seimbang, bahkan juga memberi dampak kematian bagi sekitar mereka. Dan kita semua selalu memaafkannya atas nama investasi,” jelasnya
Askolani mengatakan seolah-olah semuanya hanya soal insiden, di luar kemampuan, dan seterusnya. Atau paling menyebutnya human error.
“Selalu ada cara kita meremehkan persoalan ketika bencana terjadi. Padahal, sebuah bencana bukan sebatas jumlah cacah korban, tapi soal orang-orang tersayang dalam sebuah keluarga yang direnggutkan dari masa depan anggota keluarga yang lain,” tegasnya. (*)
Kontributor: Zikri A Lubis