Setelah Samudra menjadi Ketua LDK, ia lalu menjadikan Alifah sebagai bendaharanya, kolaborasi diantara keduanya semakin baik, dan membuat Alifah juga mempunyai rasa suka yang sama terhadap Samudra. Banyak kegiatan bermanfaat yang dilakukan selama dia menjadi ketua. Banyak anak-anak yang berada didaerah terpencil yang dibantu baik dari segi materi maupun dari segi pendidikan.
Selama jadi Ketua LDK, Samudra masih sering berkunjung ke rumah Ustad Mansur, untuk belajar bahkan meminta nasehat bagaimana cara menjadi pemimpin yang baik dan bertanggung jawab. Tapi diakhir pertemuan itu, sebelum pulang, Ustad Mansur menyampaikan rencananya terkait perjodohan Samudra dengan Rika. Tapi Samudra, belum memastikan apa-apa, katanya tunggu selesai kuliah dan mempermantap diri.
Akibat rencana itu, Samudra semakin galau dibuatnya, antara Alifah yang dia begitu kagumi dengan Rika anak dari gurunya yang begitu dia hormati. Kurang lebih setahun lagi ia jadi sarjana, semakin dekat pulalah waktu menentukan itu.
Seiring waktu yang terus berjalan, semakin giat Samudra dalam berorganisasi, banyak hal bermanfaat yang dilakukan oleh organisasinya itu. Alifah juga semakin senang membantu Samudra dalam menjalankan kerja-kerja kebaikan.
Tidak terasa setahun telah berlalu, Samudra sudah lulus dari studinya , begitupun dengan Alifah maupun Rika. Membuat Samudra semakin gelisah dibuatnya, ia ingin menikah tapi bingung memilih diantara keduanya, pasti ada yang kecewa. Akhirnya Samudra melakukan sholat istikhoroh untuk meminta petunjuk kepada Allah Ta’ala untuk dibukakan pintu jawaban terkait dengan kegelisahannya.
Samudra akhirnya mencari pekerjaan terlebih dahulu, dia harus mengumpulkan uang, dan tidak mau menikah dalam keadaan tidak bekerja, karena ia menganggap menikah adalah perkara yang serius, dia harus menafkahi calon istrinya nanti.
Dia akhirnya diterima bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pengembangan teknologi pertanian. Selama bekerja, selama itu pulalah ia berdakwah kepada teman-teman kerjanya, ia sering mengajak temannya sholat berjamaah di mesjid dekat perusahaan tempat mereka berkerja. Dan selama dua tahun itu pulalah, ia melakukan hal kebaikan tersebut , yaitu bekerja dan berdakwah.
Lalu akhirnya, dengan sudah meyakinkan dirinya, dengan kesiapan keuangan, pemahaman agama yg baik, restu dari orang tuanya dengan tekad yang bulat, Samudra lalu menuju ke rumah Ustadnya yang begitu dia teladani, untuk melamar anak tercintanya, Rika Ramadhani.
Perjalanan hidup Samudra yang begitu berliku ini, diawali dengan serba ketidaktahuan tentang agama, lalu bertemu dengan seorang wanita yang begitu dia kagumi, dan diperkenalkan dengan Adam beserta LDK yang menjadi wadah baginya untuk berdakwah, kemudian dia belajar dengan seorang guru yang begitu dia hormati dan akhirnya menyempurnakan agamanya dengan menikah.
Kerja-kerja dakwah yang dilakukan Samudra tidak terlepas dari bimbingan orang sekitarnya, bagaimana mereka saling membantu, saling memikul amanah yang begitu berat unuk memperoleh keberkahan dan nikmat dari Allah SWT. (*)
Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Manajemen Dakwah FDK UIN Alauddin Makassar