Terbersit di hati Adam untuk memperkenalkan Agama Islam yang hakiki atau Islam Rahmatan Lil Aalamin kepada Samudra yang masih belum atau jarang melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan yang bersifat menyeluruh, yang sholatnya masih bolong-bolong, atau dalam artian masih jauh dari pemahaman tentang agama.
Dari kegiatan-kegiatan LDK inilah Samudra sering bertemu Alifah walaupun jarang ngobrol, tapi Samudra sudah merasa sangat senang dengan kondisi seperti itu. Alifah adalah sosok yang sangat penuh misteri menurut Samudra, jarang sekali dia menemukan wanita tertutup seperti itu, yang selalu menggunakan jilbab panjang, dan selalu menunduk ketika berpapasan dengan laki-laki.
Semakin tertarik Samudra dibuatnya, karena pada lingkungan Samudra biasanya wanita tidak seperti Alifah. Tapi misteri itu masih sebatas tembok yang sangat susah dirobohkan.
Pada suatu waktu Adam dengan sengaja menempatkan Samudra dan Alifah pada panitia inti kegiatan, supaya mereka saling bisa membantu lebih dekat lagi. Tujuannya supaya Samudra bisa lebih memaknai kegiatan itu apabila ada yang mendorong semangatnya untuk lebih serius mendalami agama lewat kegiatan keagamaan. Adam melihat bahwa tujuan atau niat awal Samudra yang ingin dekat dengan Alifah bisa menjadi menjadi tujuan yang lebih mendekatkannya kepada agama secara lebih mendalam melalui perantara si Alifah ini.
Lewat kegiatan itu, Samudra lebih banyak belajar cara berorganisasi yang benar, bagaimana mempersiakan segala sesuatu dengan perancanaan yang matang, dan sebagainya. Samudra sering komunikasikan kepada Adam tentang etika berbicara dengan wanita yang bukan mahramnya. Setelah diajar, ia akhirnya mulai berani komunikasi dengan Alifah walaupun melalui via media sosial.
Samudra sering bertanya tentang Islam yang sebenarnya itu seperti apa, ibadah yang kita lakukan tujuannya apa, bahkan Samudra sering bertanya tentang terorisme yang membawa nama Islam. Dan Alifah pun menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan baik tanpa menjatuhkan mental Samudra yang serba tidak tahu itu tentang agama.
Dari situ Alifah mulai sadar bahwa Samudra ada rasa yang disimpan kepadanya, tapi Alifah tidak mau menganggap hal itu sebagai suatu keseriusan. Tapi Samudra semakin kesini, fokusnya bukan ke Alifah lagi, tapi rasa ingin tahu nya tentang Islam itu.
Lalu pada gawainya, Samudra menemukan suatu komunitas yang isinya orang-orang hijrah. Yaitu kumpulan orang-orang yang ingin memperbaiki dirinya, dari sebelum yang berperilaku buruk menjadi pribadi yang lebih baik Tanpa berfikir panjang lagi, ia pun masuk kesana. Dalam komunitas ini mereka sering berkumpul bersama, sering taklim bersama, sering ngaji bersama walaupun belum fasih, dsb. Dalam komunitas yang dinamakan Komunitas Let’s Hijrah ini, pandangan Samudra tentang agama semakin terbuka lebar, dia sering ke masjid untuk sholat berjamaah, sering sedekah, dll.
Pada suatu hari, Ayahnya Samudra jatuh sakit, dan harus dibawa ke luar negeri untuk diperiksa lebih lanjut, tapi Samudra harus ikut juga untuk menemani ayahnya itu, yang kebutulan lagi libur semester, jadi tidak masalah soal perkuliahan.
Tapi yang menjadi masalah bagi Samudra adalah bagaimana tentang komunitasnya itu, bagaimana dengan kedekatannya dengan Alifah, apakah harus ditinggalkan pada saat lagi baik-baiknya. Pusing Samudra dibuatnya.
Bersambung (Hal 3)