Oleh: Tatan Mulyana
Muhammadiyah di dirikan oleh KH. Ahmad Dahlan pada tanggal 18 November 1912 M/ 8 Dzulhijjah 1330 H. Dengan berdirinya organisasi Islam ini, banyak masyarakat yang mendapatkan pencerahan dari berbagai aspek di antaranya pendidikan, fasilitas, dan pemberdayaan kaum duafa, anak yatim yang berdampak positif bagi segenap umat sehingga memberikan harkat dan martabat masyarakat Islam di Indonesia.
KH. Ahmad Dahlan memberikan anggapan bahwa melakukan suatu kegiatan harus ada cara penerapan dalam kegiatan sehari-hari. Terutama Muhammadiyah menerapkan teologi Al-Ma’un untuk menjelaskan kehidupan sosial yang mampu mewujudkan cita-cita Muhammadiyah untuk membangun masyarakat yang sebenar-benarnya.
Pada tanggal 18 November 2020 Muhammadiah Milad ke 108, semakin tuanya Organisasi Islam Muhammadiyah ini semakin banyak bukti kepedulian dalam memberikan tauhid dan keyakinan dalam gerakan amar ma’ruf nahi munkar. Sehingga banyak masyarakat yang tadinya menganggap organisasi Islam ini gerakan yang bersifat melenceng dan menyesatkan dalam kehidupan Islam. Tetapi kenyataannya Organisasi Islam ini mewujudkan masyarakatyang sebenar-benarnya dengan mengikuti Ajaran Allah SWT melewati Al-Quran dan Rasul As-sunah, maka Muhammadiyah menjadi gerakan spiritual dalam pergerakan Islam.
Sangat penting dalam Muhammadiyah adanya pemberdayaan kaum dhuafa’ supaya dapat memberikan pertolongan kepada umat muslim yang membutuhkan dan memberikan pelajaran sosial ketika melakukan pemberdayaan secara langsung dengan mempraktikan ajaran Islam yang sebenar-benarnya.
Dengan itu gerakan Muhammadiyah sangat memperhatikan kemakmuran dan kemaslahatan umat Islam terutama kaum duafa dan anak yatim sebagai sorotan dalam pemberdayaanmuhammadiyah.
Sebagaimana bukti gerakan organisasi Islam Muhammadiyah dalam peran sosialnya yaitu terdapat banyaknya fasilitas pendidikan yang telah didirikan seperti madrasah, SMP,SMA bahkan Universitas Muhammadiyah banyak keberadaannya, bukan di Indonesia saja,tetapi sampai ke manca negara.
Selain itu dalam upaya kesehatan , muhammadiah juga memberikan fasilitas rumah sakit umum,dan berbagai fasilitas kesehatan lainnya untuk dijadikan sebagai peningkatan kesehatan umat.
Dengan upaya pemberdayaan dalam gerakannya, maka tingkat ketauhidan dan keimanan akan menjadi kekuatan dasar keislaman dalam melakukan kegiatan tolong menolong yang besifat sosial.
Selain itu gerakan sosial-ekonomi di Indonesia harus diakui bahwa Indonesia mengalami kemajuan yang cukup berarti dengan adanya gerakan pemberdayaan masyarakat duafa.
Dengan melihat bukti dari teologi gerakan Al-Ma’un bahwa KH. Ahmad Dahlan lebih memilih untuk menggerakkan jiwa sosial pemberdayaan pakir miskin, sehingga terciptanya pemeliharaan dan pendidikan pada kaum dhuafa.
Pemberdayaan yang dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan sendiri lebih mengedepankan surat Al-Ma’un yaitu merupakan pokok ajaran Islam terhadap adanya balasan amal memberi makan kepada orang yang kesulitan hidup. Memberikan makan dengan penuh ketulusan hati untuk mencari ridha Allah SWT sehingga ia tidak mengharapkan balasan dari makhluk.
Maka dari itu pengajaran Al-Ma’un yang dilakukan oleh KH. Ahmad Dahlan,menjadikan para penerus Muhammadiyah sebagai lahir amal usaha Muhammadiyah dalam bidang pendidikan dengan menafsirkan makna kemiskinan dengan miskin ilmu.
Dalam bidang kesehatan, kemiskinan ditafsirkan kemiskinan kesehatan. Didirikannya panti asuhan dan orang tua. Karena sesungguhnya mereka miskin kasih sayang. Sehingga gerakan dakwah Islam Muhammadiyah merupakan gerakan yang memiliki bentuk peduli sosial yang bersifat reformis dan pembaruan pelaksanaan langsung dari Al-Quran dalam memberikan warna dalam proses beragama dan berbangsa.
Hal inilah menjadi bukti dalam pemberdayaan gerakan muhammadiyah, di Kampus Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta setiap tahunnya pasti saja melakukan pemberdayaan kaum dhuafa, melihat dari sisi kampus yang di bawah naungan Muhammadiyah hal ini pun semakin berkemajuan dalam tugas utamanya untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang sejahtera.
Dengan melibatkan mahasiswa di dalamnya, mahasiswa sangat berantusias dan semangat dalam gerakannya untuk melakukan pemberdayaan, sehinggakegiatan ini sangat positif dan bisa berpengaruh terhadap akhlak seorang mahasiswa dengan peduli sesama umat yang membutuhkan dengan mengambil irisan dari gerakan teologi Al-Ma’un.
Selain itu, Kampus Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta mencoba untuk membiasakan gerakan pemberdayaan kaum duafa dengan melihat banyaknya masyarakat yang harus kita tolong dengan melihat situasi yang memperhatikan.
Maka dari itu, tidak cukup untuk dilihat dan di cacisaja, karena tanpa pergerakan kita kemiskinan semakin membludak dan banyaknya rakyat jelata dan anak yatim yang tersudutkan oleh ekonomi. Dengan melihat data angka kemiskinan yang tinggi maka gerakanpun harus di lakukan secara konsisten supaya membantu mengurangi angka kemiskinan.
Gerakan Muhammadiyah dalam sosial sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat, karena muhammadiyah merupakan organisasi Islam yang peduli sesama, antar golongan, antar budaya. Perbedaan menjadi pengokoh dalam gerakan, yaitu mewujudkan cita-cita masyarakat yang sebenar-benarnya.
Asas dari gerakan pemberdayaan Muhammadiyah yang merupakan pengimplementasian dari teologi Al-Ma’un dengan berupaya menciptakan masyarakat yang hidup damai, tentram dan hidup dalam ketenangan. (*)
Penulis adalah Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Jakarta