TAJDID.ID-Banda Aceh || Kepala sekolah SMK Muhammadiyah Kota Banda Aceh, berhasil meraih peringgkat II dalam ajang pemilihan kepala sekolah berprestasi tingkat SMK se-propinsi Aceh tahun 2020.
Dewi Yulisna, M.Pd berhasil meraih juara I dan berhak mewakili kota Banda Aceh di tingkat Propinsi.
Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Banda Aceh Tarmizi Gadeng, S.Ag, SE. M,Si MM, selaku Pembina SMK Muhammadiyah kota Banda Aceh menyampaikan selamat dan apresiasi kepada Dewi yulisna, M.Pd yang telah berprestasi mengangkat nama sekolah di tengah keterbatasan yang dihadapi.
Dikatakannya, prestasi ini dapat menjadi contoh dan motivasi bagi sekolah-sekolah Muhammadiyah, khususnya di Aceh bahwa keterbatasan bukan halangan untuk berprestasi.
“Selamat untuk Ibu Dewi khususnya dan seluruh keluarga besar SMK Muhammadiyah Kota Banda Aceh, mendapat tempat di hati masyarakat,” ujar Tarmizi.
Ajang tahunan yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan provinsi Aceh ini diikuti oleh 18 peserta yang masing-masing merupakan juara I kepala sekolah berprestasi di kabupaten/kota masing-masing.
Kegiatan yang bertema “Menyonsong Revolusi Industri 4.0 dengan guru dan Kepala Sekolah Berwawasan Pendidikan Abad 21” berlangsung mulai hari Selasa – Jumat (10-13/11) bertempat di Hotel Madinatul Zahra, Aceh Besar.
Ajang pemilihan kepala sekolah berprestasi tingkat propinsi ini melewati serangkaian tahapan. Dimulai dengan peserta mengirimkan Portofolio prestasi dan kinerja guru untuk dinilai oleh tim juri yang diketuai oleh Muhibbul Khibri, S.Pd. M.Pd.
Selanjutnya peserta mengikuti ujian tulis empat Kompetensi guru dan wawasan Pendidikan, dilanjutkan dengan mengikuti wawancara serta diakhiri dengan presentasi KTI- Best Practice.
Dari serangkaian tahapan lomba tersebut Dewi Yulisna , M.Pd dari SMK Muhammadiyah Banda Aceh berhasil meraih peringkat kedua.
Sementara itu peringkat satu diraih oleh Salma, S.Si kepala sekolah SMK Negeri 08 kota Lhokseumawe dan peringkat 3 diraih oleh Isfandiar, ST kepala SMK Negeri 1 Batee kabupaten Pidie.
Dewi Yulisna, M.Pd merasa terharu sekaligus bangga dengan capaian ini.
“saya bersyukur dan merasa terharu sekaligus bangga, awalnya sama-sekali tidak menyangka bisa mengibarkan nama sekolah Muhammadiyah sampai tahap ini, karena peserta-peserta lain berasal dari sekolah-sekolah besar dan favorit di Aceh yang sudah pengalaman, namun saya yakin jika Allah berkehendak, maka sesungguhnya tidak ada yang mustahil,” tuturnya. (*)
Liputan : Agusnaidi B