TAJDID.ID-Medan || Dalam tempo kurang dari 2 bulan, Forum Masyarakat Sipil Sumatera Utara (FORMASSU) telah mengorganisir penghantaran 12.000 berkas usulan BLT UMKM 2,4 juta, yang berasal dari 7 Kabupaten Kota Propinsi Sumatera Utara yang diantaranya, Medan, Binjai, Kabupaten Deli Serdang, Langkat, Serdang Bedagai, Batu Bara, dan kabupaten Labuhan Batu.
“Inisiatif ini sebagai wujud Partisipasi FORMASSU sebagai Masyarakat di dalam mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional berbasis Perempuan,” ujar Ketua FORMASSU Ariffani SH di Medan (Jum’at, 14/11/2020)
Ariffani menjelaskan, stimulus Bantuan Langsung Tunai bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah(UMKM) ini merupakan bentuk respon pemerintah pusat terhadap dampak ekonomi global bagi pelaku usaha UMKM di Indonesia diakibatkan wabah virus corona yang merebak bukan hanya di indonesia tapi diseluruh penjuru negara negara di dunia.
“Upaya percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) melalui program andalan Presiden Joko Widodo dalam mendongrak sektor ekonomi bagi 12 juta pelaku Usaha Mikro Kecil Menegah di Indonesia ini, sangat cukup membantu masayarakat khususnya bagi peluku usaha kecil dan menegah dalam situasi upnormal covid 19, BLT 2,4 juta yang sebagian kecil telah teralisasi ke masyarakat ini akan dapat bermanfaat sebagai modal usaha pengembangan usaha.” papar Ariffani SH Ketua FORMASSU didampingi Cordinator Comudity-Deplovment(CD) FORMASSU Chairul, untuk kali yang ketiga kembali menghantarkan ribuan berkas pelaku UMKM yang ditujukan kepada Dinas Koperasi dan UMKM Propinsi Sumatera Utara, disekretariat Satgas PEN gedung PRSU jl.Gatot Subroto Medan.Kamis/12.
Arif menuturkan, sudah lebih dari 12.000 berkas pengusl BLT UKM yang kami hantarkan, dimana dari sekian ribuan tersebut didominasi 95% nya adalah pelaku UMKM perempuan, dan sebagian kecil telah dapat dicairkan.
“Dari total 12.000 lebih berkas UMKM yang kita lansir ke Dinkop UMKM Propinsi Sumatera Utara, dan pengiriman berkas akan berlanjut hingga 16 November 2020,masih berkisar 4% yang telah terealisasi, karena masih berproses di BANK penyalur, dan kami meyakini dengan hadirnya SATGAS PEN – SUMUT yang telah terbentuk dapat berperan efektif untuk mendorong percepatan pencairan, sehinga masyarakat sebagai Penerima BLT UMKM ini dapat secepatnya memafaatkan dana tersebut, prinsipnya semakin cepat semakin baik, mengingat kebutuhan mendesak pada sektor ekonomi dimasa pendemi” ujar arif.
Langkah pengorganisasianpengumpulanberkas UMKM ini, kami usung untuk mencegah indikasi kemungkinan terjadinya Cluster Baru PandemiCovid 19 BLT UMKM.
“Bayangkan akan sangat berbahayanya jika masyarakat berbodong-bondong ke Dinkop untuk mengajukan berkas BLT UMKM, pasti sangat mungkin tidak akan lagi mematuhi Protokol Covid 19,” katanya.
Arif mengungkapakan, fakta di lapagan yang mereka temukan sebelumnya, begitu. Menurutnya hal ini akan berlangsung juga pada saat masyarakat akan mendatangi Bank Penyalur/BRI untuk mengurus pencairannya.
“Walhasil harapan Program PercepatanPenaggulanganCovid 19 untuk memutus rantai Pandemi Covid 19, tidak akan dapat berhasil,” sebutnya
Oleh karena itu, kata Arif, Pemerintah harus segera membuat SOP dan Strategi kreatif untuk mengantisipasi agar hal ini tidak akan terjadi, sebelum 28 juta masyarakat yang direncanakan akan menjadi penerima BLT UKM 2,4 juta berbondong-bondong mendatangi Bank Penyalur.
“Tidak cukup hanya dengan melalui pengecekan Eform.bri.co.id/bpum. Libatkan Kelompok Masyarakat dalam sosialisasi tentang proses pencairan BLT UKM ini, libatnya mereka sebagai pelaku/subjek Program Pemerintah ini,” harapnya.