TAJDID.ID- Bandung || Rapat Kerja Pimpinan Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM) yang berlangsung di Wisma Pandawa Bandung dari 11 – 13 September 2020 memutuskan memperkuat layanan konsultasi anak dan keluarga di beberapa daerah di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.
Dari webinar di Wisma Pandawa Kemensos RI yang diikuti para pengurus, terungkap laporan Amal Usaha Sosial Muhammadiyah (AUMSOS) di daerah yang lebih banyak didominasi pengaduan Pusat layanan Konsultasi Anak dan Keluarga. Seperti diketahui, ada 550 panti dibawah naungan MPS Muhammadiyah yang melaksanakan program Asuhan Keluarga, Santunan Keluarga, Panti dan Penyiapan Keluarga Pengganti (Foster Care).
Sebelumnya MPS di daerah mendapatkan pelatihan pendampingan kekerasan di dalam rumah tangga, akibat kebutuhan pendampingan masalah kekerasan keluarga di masa Covid, yang memang merupakan akumulasi laporan dari daerah tentang kondisi keluarga yang sangat butuh perhatian di masa pandemi.
Komisioner KPAI Rita Pranawati yang hadir melalui daring menyatakan problem keluarga dengan semua aktifitas dari Walk From Home (WFH) menyebabkan beban domestik keluarga terus bertumpuk.
“Terutama keluarga yang menggantungkan penghasilan harian dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,” ujarnya.
Senada dengan itu Arsy Bayu Pimpinan Puskessos Darul Ilmi Depok menyampaikan puluhan Ibu mendatangi layanan konselingnya yang memang butuh pendampingan selama pandemi akibat beban domestik yang berlebih.
“Sampai saat ini kami baru memiliki 15 pekerja sosial yang secara intensif mendampingi keluarga, kita masih memerlukan banyak lagi peksos, agar bisa bergantian dan menjangkau lebih banyak lagi dari data laporan masalah keluarga yang sudah kami terima,” ungkapnya.
Sementara Sularno Ketua MPS PPM berharap sampai Muktamar Muhammadiyah nanti di Juni 2022, diharapkan peran 550 Panti Muhammadiyah di Indonesia dapat menjadi bagian solusi permasalahan bangsa di dalam keluaga.
Menurutnya, agar pencegahan penularan bisa dilaksanakan dengan baik, maka harus dipusatkan dari keluarga.
“Tentu dari pusat kami ingin menambah dan memperkuat layanan yang telah ada”, imbuh Sularno yang juga Dekan Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Yanto Mulya Pibiwanto pengasuh Panti Asuhan Bayi Sehat Bandung menyampaikan komitmennya menjadi Sister Institusi panti panti Muhammadiyah lainnya, dalam mendukung layanan luar panti untuk keluarga yang terdampak selama pandemi.
Dikatakannya, dalam situasi pandemi, potensi keterpisahan anak dari keluarga semakin besar dengan situasi ekonomi keluarga yang tidak pasti.
“Muhammadiyah tetap berkomitmen agar anak tetap dalam asuhan keluarga dan asuhan berbasis keluarga. Bagaimanapun, keluargalah tempat terbaik bagi anak,” sebutnya. (*)