Bagaimana dengan Muharram?
Para sahabat menetapkan Muharram sebagai bulan pertama dalam kalender Islam dan awal tahun Hijriah karena banyaknya kebajikan yang terkait dengan bulan ini, seperti hari Asyura.
Rasulullah SAW juga menggambarkannya sebagai bulan puasa yang hebat, hanya dilampaui oleh bulan Ramadhan. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Puasa yang paling berbudi luhur setelah bulan Ramadhan adalah bulan Allah Al-Muharram” (Jami` at-Tirmidzi 740).
‘Ubayd bin’ Umayr, putra seorang sahabat dikutip dalam ‘A History of Muslim Historiography’ dari Franz Rosenthal mengatakan: “Al-Muharram adalah bulan Tuhan. Ini adalah awal tahun. Ini menandai awal era. Di al-Muharram, Ka’bah dipakaikan pakaian, dan uang diciptakan. Ada satu hari di al-Muharram dimana orang berdosa yang bertobat diampuni ”.
Mengapa Siklus Bulan?
Manusia prasejarah menggunakan perubahan bentuk bulan untuk membedakan satu bulan dari bulan berikutnya. Ini memungkinkan orang untuk memiliki semacam urutan kronologis dalam hidup mereka. Mereka mampu memahami siklus pasang surut dan menetapkan pola waktu untuk ritual.
Ketika orang Mesir kuno mulai terlibat dalam pertanian, mereka mengembangkan kalender matahari yang secara akurat membedakan antara siklus cuaca. Ini membantu mereka menentukan waktu yang tepat untuk panen tanaman.
Kalender matahari Gregorian akhirnya muncul sebagai kalender yang paling banyak digunakan sejak abad pertengahan.
Secara astronomis, ada perbedaan satu bulan antara kalender bulan dan matahari setiap empat tahun. Oleh karena itu, kami menambahkan periode waktu lompatan untuk menyelaraskan kembali kalender dengan cuaca dan siklus pertanian.
Lebih lanjut, al-Quran menyebutkan bulan dalam kaitannya dengan ketepatan waktu: “Dialah yang menjadikan matahari sebagai cahaya yang bersinar dan bulan sebagai cahaya yang diturunkan dan menentukan fase-fase untuknya – agar kamu dapat mengetahui jumlah tahun dan perhitungan [waktu ]. Allah tidak menciptakan ini kecuali dalam kebenaran. Dia merinci tanda-tanda bagi orang yang tahu ”(QS Yunus 10: 5).
Allah SWT juga berfirman: “Sungguh, jumlah bulan bersama Allah adalah dua belas bulan dalam daftar Allah [dari] hari Dia menciptakan langit dan bumi; dari ini, empat sakral. Itu adalah agama yang benar, jadi jangan salahkan dirimu selama melakukannya. Dan berperang melawan orang-orang kafir secara kolektif saat mereka melawan Anda secara kolektif. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang benar [yang takut kepada-Nya] ”(QS, at-Taubah 9:36). (*)
Artikel ini disusun dari pelbagai sumber.