TAJDID.ID || Masjid Nasir-ol-Molk di Shiraz di Iran menjadi objek wisata terkenal berkat cahaya alamnya yang berwarna-warni. Warna-warna itu dibentuk oleh jendela kaca patri yang melewati sinar matahari dalam bentuk geometris yang indah.
Dikutip dari laman aboutislam.net, karya arsitektur Islam yang indah ini dibangun pada masa Dinasti Qajar di akhir abad ke-19. Masjid selesai setelah 12 tahun pembangunan pada tahun 1888 di bawah penguasa Qajar Mirza Hasan Ali, dijuluki ‘Nasirol-Molk’.
Perancang bangunan yang brilian, Mohammad Hasan-e-Memar dan Mohammad Reza Kashi-Saz-e-Shirazi, menempatkan kaca berwarna yang luas di bagian depan masjid. Mereka juga menampilkan elemen tradisional lainnya seperti desain Panj Kase alias ‘Lima Cekung’.
Selain itu, mereka menggunakan beberapa ubin warna pink yang cukup besar untuk desain interiornya yang merupakan salah satu mahakarya Dunia Islam.
Maha Karya Seni Islam
Masjid seluas 2.890 m2 ini didekorasi dengan ubin tradisional Islam dan muqarnas; bentuk kubah hias dalam arsitektur Islam.
Ini juga memiliki dua shabestan; ruang bawah tanah yang ditemukan dalam arsitektur tradisional masjid, rumah, dan sekolah di Persia kuno dan biasanya digunakan selama musim panas.
Dengan kaca patri yang mempesona, ribuan ubin bercat di langit-langit dan permadani yang menutupi lantai, masjid ini memiliki warna pelangi yang indah ke segala arah, seperti melangkah ke dalam kaleidoskop.
Halamannya memiliki kolam persegi panjang di tengahnya, dikelilingi oleh bunga. Fasad bangunan menampilkan lusinan lengkungan Islami, menambah keindahan pertunjukan cahaya dari kaca patri.
Keunikan dan Kecemerlangan
Waktu yang paling tepat untuk mengunjungi masjid tanpa kubah ini adalah pagi-pagi sekali sebelum jam 9 pagi. Pada saat itu, aula dan permadani diterangi oleh sinar matahari langsung dengan kaleidoskop cahaya berpola.
Secara ilmiah, kaleidoskop adalah alat optik dengan dua atau lebih permukaan pemantul yang miring satu sama lain dalam satu sudut, sehingga satu atau lebih bagian objek di salah satu ujung cermin terlihat sebagai pola simetris biasa jika dilihat dari ujung lainnya. karena refleksi berulang.
Reflektor biasanya tertutup dalam sebuah tabung, seringkali pada salah satu ujungnya terdapat sel dengan potongan kaca yang longgar dan berwarna serta bahan transparan dan buram lainnya untuk dipantulkan ke dalam pola yang dilihat.
Memutar sel menyebabkan gerakan material, menghasilkan tampilan yang selalu berubah yang disajikan. (*)