TAJDID.ID-Makkah || Sebuah Kiswa baru (kain hitam yang menutupi Ka’bah Suci) telah diganti pada Kamis pagi, 30 Juli pada Hari Arafat.
Lebih dari 150 teknisi dan pengrajin telah dikerahkan untuk mengganti Kiswah Ka’bah dengan protokol kesehatan yang ketat guna menghindari penyebaran pandemi COVID-19.
Baca juga: Belajar Haji Secara Virtual (Ulasan Aplikasi Seluler)
Ritual dimulai setelah sholat Subuh (subuh), Kamis pagi dini hari, hari ke 9 dari bulan Islam bulan Dzul-Hijjah.
‘Kiswa’ ditenun dari sutra murni dan dihiasi oleh benang berlapis emas yang menggambarkan ayat-ayat dari Al-Qur’an. Ini diklasifikasikan sebagai karya seni Islam yang diproduksi oleh pengrajin terampil.
Penutup Ka’bah menandakan dimulainya musim haji.
Ka’bah Caretaking
Mengurus Ka`bah adalah profesi lama. Ini terdiri dari membuka, menutup, membersihkan, mencuci, kelongsong dan memperbaiki kain ini jika rusak.
Lebih dari 110 pengasuh Ka’bah telah dihormati melalui sejarah dengan pemeliharaan Masjid Agung.
“Kakek kami, Qusai bin Kilab, yang juga merupakan kakek Nabi, bertanggung jawab atas pemeliharaan Ka’bah. [Dia] memberikannya kepada putra sulungnya, Abd Al-Dar, yang pada gilirannya menyerahkannya kepada anak-anaknya, “Anas Al-Shaibi, salah satu pengasuh Masjid al-Haram, mengatakan kepada Arab News.
“Perintah-perintah para ayah kepada anak-anak mereka adalah rasa takut akan Tuhan, selain menjaga prinsip-prinsip besar Islam,” tambah Al-Shaibi. (*)