TAJDID.ID-Sumbawa || Momentum Idul Adha 1441 H tahun 2020 di tengah maraknya Covid 19 di Tanah Air , Kasad Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan perhatian khusus kepada Masyarakat Pulau Bungin, pulau yang paling padat penduduknya se-dunia ) yang berada di Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat. Kasad memberikan bantuan 16 ekor hewan kurban untuk masyarakat Pulau Bungin diserahkan melalui Danrem 162/WB.
Danrem 162/WB Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani SSos SH MHan mengatakan, bantuan ini merupakan wujud kepedulian Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa atas kondisi masyarakat yang seadanya di pulau Bungin.
“Pagi hari ini sesuai perintah dari Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, Korem 162/WB telah menyalurkan dan distribusikan 16 ekor sapi bantuan dari Kasad untuk dimanfaatkan sepenuhnya oleh seluruh masyarakat pulau Bungin yang terdiri dari 1005 KK sebagai hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1 Dzulhijjah 1441 Hijriyah yang jatuh pada hari ini Jumat 31 Juli 2020,” ujar Danrem
“Insyaa Allah akan kami bagikan kepada 1005 KK, sudah disiapkan oleh Bapak Kasad baik dagingnya maupun bumbunya, bumbu gulai, bumbu rendang, bumbu sop maupun bumbu kecap, masyarakat tidak perlu lagi membeli bumbu” tambahnya.
Terkait situasi pandemi covid-19, Brigjen Rizal Ramdhani mengimbau kepada panitia kurban dan masyarakat pulau Bungin agar proses pembagian daging kurban berpedoman pada SOP penanganan Covid-19 yang akan diantarkan langsung oleh Babinsa dan Babinkamtibmas sehingga masyarakat tidak perlu mengambil ke tempat pemotongan atau pembagian untuk mencegah terjadinya kerumunan.
“Masyarakat cukup tinggal di rumah masing-masing dan masak di rumah masing-masing, kami sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa, Babinsa, Babinkamtibmas, Ketua RT dan Ketua RW untuk mendistribusikan bagaimana teknisnya agar menggunakan protokol covid-19,” terangnya.
Pulau Bungin
Pulau Bungin merupakan sebuah pulau terpencil yang terletak di lepas Laut Bali dan secara administratif merupakan salah-satu desa di Kec. Alas, Kab. Sumbawa, provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia.
Pulau ini berada 70 kilometer arah barat dari pusat kecamatan Sumbawa Besar. Dari daratan utama, Pulau Bungin dapat dijangkau menggunakan perahu motor maupun sebuah jalan buatan. Desa Pulau Bungin ini disebut sebagai pulau yang terpadat di dunia.
Pulau kecil ini dihuni oleh penduduk dari suku Bajo yang berasal dari Sulawesi Selatan. Hampir tidak dijumpai lahan yang kosong di pulau ini. Setiap tahun pulau yang sangat padat ini terus bertambah luasnya karena adanya reklamasi untuk menampung penambahan keluarga yang baru menikah.
Rata-rata di setiap tahunnya, bertambah 100 buah rumah baru di Pulau Bungin. Asal mula dari suku Bajo menghuni pulau ini adalah ketika pemukiman pertama disana dirintis oleh Palema Mayu, salah seorang dari 6 orang anak raja Selayar, di abad ke-19.
Menurut cerita rakyat yang berkembang, Palema Mayo datang ke Sumbawa sebelum meletusnya gunung Tambora di daratan utama, pada 1812. Saat itu, pulau Bungin yang berpasir putih ini masih kosong dan hanya ditumbuhi pepohonan bakau saja.Dengan Penduduk 3000 Jiwa teridiri dari 1000 kk yang mayoritas bekerja sebagai nelayan. (*)