TAJDID.ID-Medan || Lintas Eksponen 98 Sumatera Utara menyesalkan dan mengecam rendahnya perlakuan terhadap tenaga medis yang menangani Covid 19 di Sumatera Utara.
Lintas Eksponen 98 Sumut menilai peristiwa pengusiran dan pemberhentian secara sepihak para pejuang medis yang sedang berjibaku berperang melawan keganasan virus covid 19 di Sumut ini sungguh memilukan sekaligus memalukan.
“Insiden ini harus segera di sikapi dengan bijaksana oleh Bapak Gubernur Sumatera Utara,” ujar Koordinator Presidium Lintas Eksponen 98 Sumut R. Khairil Chaniago didampingi pengurus lain, diantaranya Tengku Yans Fauzie, Khairul Ibonk Fadli dan Sahrul Isman Manik.
R. Khairil Chaniago mengatakan, pengusiran tenaga medis yang bertugas di RS Rujukan Covid 19 GL Tobing Tanjung Morawa dari tempat penginapan mereka di Travel Hub Hotel Kualanamu, Jalan Arteri Kualanamu No 9, Tumpatan Nibung, Batang Kuis, Deli serdang dan pemberhentian secara sepihak menjadi bukti bahwa pemerintah daerah Sumatera Utara memiliki pola yang lemah dan terkesan gagap dalam menghadapi pandemi covid 19 di tengah-tengah eskalasi orang yang terjangkit semakin meningkat di provinsi ini
Lebih lanjut ditegaskannya, dalam menghadapi penyebaran dan penanggulangan pandemi Covid 19 ini, tenaga medis yang terdiri dari para dokter, perawat dan unsur tenaga pendukung kesehatan lainnya adalah merupakan front line atau rarda di garis depan.
“Untuk itu mereka perlu di support oleh perlengkapan ‘perang’ yang mumpuni,” ujarnya.
Ia menambahkan, yang tidak kalah pentingnya lagi adalah mereka perlu disupport dengan diberi semangat. Karena jika semangat mereka hancur, maka tidak akan ada arti canggihnya sebuah senjata.
“Bagaimana bisa memenangkan sebuah perang, bila mental pasukannya lebih dulu hancur ditangan komandan pasukan sebelum berhadapan dengan musuh, dan saya kira bapak Edi Ramayadi sebagai individu yang berlatar belakang seorang prajurit lebih tahu lagi tentang itu,” ujar R. Khairil Chaniago.
Sebagai perbandingan, kata R. Khairil Chaniago, propinsi Banten saja mampu menginapkan tim medisnya di Hotel Ledian milik swasta disertai gaji yang memadai.
“Masa Sumut yang merupakan propinsi yg lebih matang dari Banten tidak bisa menyamai ? kendalanya dimana ? Tentunya Gubernur Sumut harus bisa menjelaskannya ke publik berikut langkah solutif nya, ini penting agar tidak menimbulkan kepanikan massal di propinsi ini,” tegasnya.
Untuk itu, Lintas Eksponen 98 Sumut meminta kepada Gubernur Sumatera Utara sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 beserta dua wakilnya yaitu Pangdam Dan Kapolda agar bisa membuktikan bahwa “upaya penanganan yang cepat, tepat, fokus dan Terpadu dalam menghadapi Covid 19” bukan hanya menjadi seperti slogan kampanye belaka.
“Perlakuan positif terhadap para tenaga medis sangat diperlukan sebelum mereka gugur dan terkubur tanpa upacara kehormatan sebagai pahlawan,” pungkasnya. (*)