Oleh: Suheri Harahap MSi
Insya Allah tidak boleh lagi ada anak putus sekolah di tapsel. Dan jika ada itulah kerja pemimpin memastikan warganya mendapatkan pendidikan, membangun sekolah-sekolah, memberikan beasiswa bagi anak miskin serta meningkatkan kesejahteraan guru.
Jika ada anak tapsel tidak bisa baca al-Qur’an, itulah tugas pemimpin, memastikan rakyatnya meningkatkan gaji guru agama madrasah dan kegiatan maghrib mengaji berjalan serta memastikan gedung sekolah dan peralatannya semakin baik.
Jika kaum ibu ada yang belum mendapatkan kesehatan anak, itulah kerja keras pemerintah menyediakan pos anggaran pelayanan kesehatan terpadu, memastikan anak-anak Tapsel bebas gizi buruk, menurunkan angka kematian ibu melahirkan anak, menyediakan fasilitas rumah sakit anak dan rehabilitasi anak korban narkoba.
Jika ada pengangguran di Tapsel itulah tugas pemerintah menurunkannya, tugas pemerintah meningkatkan investasi tapi juga menyediakan lapangan kerja baru, memastikan sawah-sawah, pertanian dan hasil-hasilnya, peternakan dan penyuluhan, menjaga stabilitas harga, membuat inovasi teknologi baru dan tepat guna untuk rakyatnya.
Jangan seperti selama ini, ada kesan pemerintah hanya sibuk meresmikan kantor, mengejar WTP, menambah lahan-lahan baru bagi investor tambang emas, PLTA, perkebunan sawit dan memberi izin bagi investor mengelola kayu2 di hutan kita. Mestinya pemerintah lebih serius memberi lahan untuk dikelola rakyatnya untuk mencetak sawah baru, .membuat pembibitan, ladang dan kebun rakyat untuk menanam kopi, jagung, padi yang dikelola koperasi desa .
Hari ini perempuan miskin desa, ibu-ibu harus kerja keras menambah pendapatan keluarga memenuhi kebutuhan hidup demi anak-anaknya bisa sekolah. Penderitaan dan kesulitan hidup, kemiskinan mestinya menjadi kerja keras pemimpinnya sesuai dengan visi dan tujuan negara mensejahterakan dan mencerdaskan rakyatnya. (*)