TAJDID.ID-Medan || Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bersama dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) akan menggelar Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah 2020 bertajuk “Jalan Baru Gerakan Kemanusiaan Muhammadiyah”.
Kegiatan ini akan dilaksanakan di Aula Kampus Utama UMSU Jalan Kapten Mukhtar Basri, Medan, Sabtu (22/2)
Rektor UMSU, Dr Agussani, MAP menjelaskan, UMSU menjadi salah satu PTM yang ditunjuk untuk menyelenggarakan seminar Pra Muktamar Muhammadiyah yang diharapkan bisa memberikan masukan ide dan gagasan untuk pelaksanaan Mukramar Muhammadiyah pada Tanggal 1- 5 Juli 2020 di Solo.
“Untuk pelaksanaan seminar Pra Muktamar Muhammadiyah 2020, kita telah mempersiapkan berbagai hal yang terkait untuk kelancaran kegiatan, termasuk berkoordinasi dengan pengurus wilayah dan daerah Muhammadiyah,” jelas Agussani kepada wartawan di Medan, Rabu (19/2).
Bendahara PWM Sumut ini berharap kegiatan seminar Pra Muktamar Muhammadiyah 2020 ini bisa memberikan kontribusi pemikiran sebagai bahan masukkan bagi para peserta muktamar.
Rencananya Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah akan menghadirkan Drs.H. Marpuji Ali, M.Si, Wakil Bendahara PP Muhammadiyah, sebagai keynote speaker.
Seminar akan dilaksanakan dua sesi, pertama menampilkan narasumber;
- Prof. Dr. Syamsul Anwar, M.A yang akan membahas, “Spektrum dan Akar Masalah-masalah Kemanusiaan: Perspektif Agama”.
- Nurhadi, Phd dengan makalah “Spektrum dan Akar Masalah-masalah Kemanusiaan: Perspektif Sosial dan Budaya”.
- Dr. M. Qorib dengan makalah, “Pelayanan dan Pemihakan Kelompok Difabel: Perspektif Agama”.
- Bahrul Fuad,
Pelayanan dan Pemihakan Kelompok Difabel: Tantangan dan Prospek
Seminar sesi dua akan menghadirkan narasumber;
- dr. Tresia Mahaputeri, MARS, MPM dengan tema, “Pelayanan dan Peningkatan Partisipasi Kelompok Warga Senior”.
- Dr. Ismail Hasani, SH., MH dengan topik,” Muhammadiyah, diskriminasi sosial dan kepedulian terhadap HAM,”
- Prof. Dr. Sulfikar Amir, “Konstitusi Ketahanan Sosioteknik: Perspektif Baru tentang Mengatur Risiko dan Bencana,”
- Dr. Rahmawati Husein, MCP membahas “Gerakan Kemanusiaan Muhammadiyah: Evaluasi dan Prospek,”.
Untuk peserta jumlah yang diundang dalam kegiatan ini sebanyak 100-150 orang dari berbagai kalangan, akademisi, aktivis NGO, tokoh lintas agama, tokoh ormas, jurnalis/media, civitas perguruan tinggi baik dari internal Muhammadiyah maupun dari kalangan luar Muhammadiyah, serta publik secara luas.
“Kehadiran para tokoh lintas agama, Ormas dan aktifis ini diharapkan akan menghasilkan ide dan gagasan dari berbagai perspektif untuk kemajuan gerakan dakwah Muhammadiyah ke depan,” tutupnya. (*)
Liputan: Syaiful Hadi