Syahdan. Suatu hari di istana Abbasiyah nan megah, Sultan Abu Ja’far al-Manshur sedang duduk santai di atas singgasananya.
Tiba-tiba seekor lalat berseliweran dan hinggap di hidung sang Sultan. Karena merasa terganggu, sang Sultanpun mengusir lalat itu dengan mengibaskan tangannya.
Tetapi apa yang terjadi, dalam waktu singkat lalat itu kembali menghinggapi hidung sang Sultan.
Begitulah terjadi berkali-kali, sehingga membuat Sultan kesal dan marah.
“Pengawal, adakah seorang penasehat di luar situ?,” ujar Sultan.
“Di sini ada Imam Muqatil bin Sulaiman, Tuan,” jawab pengawal.
Maka Imam Muqatil pun dipanggil untuk menghadap Sultan.
“Wahai Imam Muqatil, tahukah kamu apa hikmahnya Allah SWT menciptakan lalat?,” Tanya Sultan.
“Tahu tuan, yaitu untuk menundukkan raja-raja yang sombong dan tiranik !,” jawab Imam Muqatil dengan lugas dan tegas.
Mendengar jawaban Imam Muqatil, sontak Sultan tertunduk dan terdiam seribu bahasa. (*)