TAJDID.ID-Jakarta || Pengamat perpajakan Yustinus Prastowo mengatakan, salah satu penyebab sengkarut masalah PT Asuransi Jiwasraya adalah kesalahan mengelola investasi. Perusahaan ternyata berinvestasi pada saham-saham gorengan.
Dalam sebuah diskusi di kantor IAPI, pada Senin 13 Januari 2019 ia mengungkapkan, bahwa ada hal yang paling mengherankan dari portofolio investasi Jiwasraya. BUMN ini berinvestasi pada perusahaan penjual ikan arwana yang tercatat di pasar modal.
“Jiwasraya menginvestasikan sebesar Rp 6 triliun ke satu perusahaan yang menerbitkan reksadana, perusahaan itu tercatat di Bursa Efek. Perusahaan ini asetnya cuma Rp 300 miliar, omzetnya Rp 21 miliar. Dia penangkaran ikan arwana, tapi bisa menerbitkan reksadana Rp 6 triliun dan profil investasi Jiwasraya 90% ada di saham dan reksadana yang berisiko tinggi,” ujarnya, dikutip dari detikfinance, Selasa (14/1/20).
Jika dilihat dari laporan hasil pemeriksaan BPK 2016 terhadap Jiwasraya, tercatat perusahaan memang berinvestasi pada PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP). Perusahaan ini adalah perusahaan penjualan ikan arwana yang sahamnya saat ini berada di paling dasar yakni Rp 50 alias saham gocap.
Pada 2015 Jiwasraya memiliki 14 reksadana non asuransi sebesar Rp 8,89 triliun. Kepemilikan Jiwasraya dari 14 reksadana itu beragam mulai dari 54,77% hingga 100% atau memegang seluruhnya.
Total nilai dari 14 reksadana yang dimaksud adalah Rp 9,3 triliun. Itu artinya Jiwasraya memegang paling banyak dari 14 reksadana itu.
Komposisi dari 14 reksadana itu sebesar 99,64% atau Rp 9,29 triliun saham. Menariknya lagi, dari angka itu sebesar Rp 6,39 triliun ada di saham emiten ikan arwana tersebut alias IIKP.
Dari komposisi pemegang saham IIKP saat itu, ternyata paling besar merupakan instrumen reksadana sebesar 38,89% yang terdiri dark reksasana DET I, TFI (X) – TRA Ordinary I, KFT dan MRF III. Keempat reksadana itu dimiliki mayoritas oleh Jiwasraya.
Kepemilikan tersebut belum memperhitungkan penyertaan melalui reksadana lainnya yang juga berinvestasi di saham IIKP. Menurut data BPK secara tidak langsung kepemilikan Jiwasraya atas saham IIKP adalah sebesar 49,26% atau dengan kata lain secara tidak langsung Jiwasraya menjadi pemegang saham terbesar IIKP.(*)