TAJDID.ID-Tuban || Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tuban melalui Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan menggelar Seminar Bertajuk “Jadi Pengusaha Apakah Bisa Sukses dan Kaya?”, Sabtu (11/1/2020).
Seminar tersebut menghadirkan para pakar Ekonomi yaitu Gothank Wiyadi (Kepala Sekolah Enterpreneur Makar Yogyakarta), Imam Supriyono (Founder SNF Comsulting), Hari Susanto (Dirut PT. Indah Karya Gemilang), dan KH. Fatchul Huda (Pengusaha dan juga Bupati Tuban).
Peserta yang mengikuti seminar dibatasi hanya 200 orang, hal tersebut menyebabkan banyak peserta yang terpaksa ditolak oleh panitia.
“Seminar yang sukses. Kemarin sampai pagi tadi saya terus dihubungi. Banyak yang berharap bisa ikut seminar yang luar biasa ini. Baru kali ini Muhammadiyah mengadakan acara sampai menolak peserta.”ucap Ketua Panitia bernama Fatkhul Amin.
Dia berharap ke depannya, Muhammadiyah terus mengadakan seminar yang skalanya lebih besar sehingga jumlah pesertanya lebih banyak lagi.
Sementara Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tuban, Nurul Yakin, SH, mengatakan dalam sambutannya bahwa Muhammadiyah adalah gerakan sosial keagamaan, awal berdirinya Muhammadiyah diisi oleh orang-orang yang berjiwa wira usaha.
Menurut dia, dalam perjalanannya, para aktifis Muhammadiyah kemudian banyak yang masuk ke birokrasi, akademisi sehingga dunia eneterpreneur di Muhammadiyah mengalami penurunan.
“Kemudia pada Muktamar Muhammadiyah di Makasar tahun 2015 telah dicanangkan agar gerakan enterpreneursip di Muhammadiyah disemarakkan lagi.”ucapnya
Pria yang juga berprofesi sebagai notaris itu menuturkan Pemimpin Daerah Muhammadiyah menyambut baik hasil Muktamar tersebut dengan mendirikan unit-unit usaha antara lain, pabrik air minum Suli5, propertimu, biro perjalanan haji dan umroh, dan BTM.
“Sekecil apapun usaha yang kami lakukan di bidang ekonomi, in sya Allah dapat membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan membangkitkan gairah ekonomi umat,” tuturnya.
Mengingat saat ini adalah era Refolusi Industri 401, era pasar bebas, dia berharap muncul dari Muhammadiyah para pemuda yang kreatif, inovatif, colaboratif dan juga kritis agar bisa memilih dan memilah antara yang hak dan yang bathil.
Dia juga berharap seminar tentang ekonomi tersebut berkesinangbungan, terus dilakukan pertemuan-pertemuan berkala, agar semangat untuk berwira usaha meningkat sehinggan peluang untuk berhasil semakin terbuka. (*).
Liputan: Iwan A Gani