TAJDID.ID-Medan || Himpunan Mahasiswa Jurusan Kesejahteraan Sosial (HMJ – KS) FISIP UMSU menyerahkan dana bantuan untuk korban kebakaran rumah di Desa Sungai Bali, Kecamatan Pulau Sebuku, Kotabaru, Kalimatan Selatan melalui Kantor Wilayah Act Sumut pada Senin (16/12).
Ketua HMJ KS FISIP UMSU M Aqil Akbari mengatakan dana bantuan yang diberikan untuk korban kebakaran merupakan hasil dari penggalangan dana yang dilakukan selama 6 hari dari tanggal 27 November hingga 2 Desember 2019 yang dilaksanakan di tiga lokasi yaitu: Bundaran SIB, Lapangan Merdeka dan Lapangan Benteng Medan.
“Selama enam hari penggalangan dana tersebut, kami berhasil menggumpulkan dana sebesar Rp. 5.560.000,-. Dana inilah yang kami serahkan kepada pihak Kantor Wilayah Act Sumut untuk selanjutnya diserahkan kepada korban,” ujarnya.
Lebih lanjut Aqil mengatakan, kegiatan pengumpulan dana tersebut merupakan bagian dari tanggung jawab sosial dan bentuk kepedulian mahasiswa kesejahteraan sosial FISIP UMSU dalam membantu sesama umat manusia yang sedang tertimpa bencana.
“Semoga dana ini bisa bermanfaat bagi korban kebakaran dan bisa membantu meringankan beban mereka di sana. Selain itu, saya juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan mahasiswa kesejahteraan sosial FISIP UMSU yang sudah terlibat dalam aktifitas penggalangan dana ini,” ungkap Aqil yang didampingi Seketari HMJ KS Rafika Syahraini dan Bendahara HMJ KS Rohima.
Sementara itu, Ketua Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP UMSU Mujahiddin, menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh HMJ KS FISIP UMSU terkait penggalangan dana bagi korban kebakaran di Kalimantan Selatan. Menurutnya, aktifitas seperti ini merupakan bagian dari proses penguatan tanggung jawab sosial terhadap sesama anak bangsa.
“Kegiatan ini patut untuk kita apresiasi. Apalagi ini menyangkut aktifitas sosial kemasyarakatan. Dan hal-hal seperti ini merupakan bagian atau komponen dari perilaku kecendikiawanan mahasiswa,” ucapnya.
Kebakaran yang terjadi di Desa Sungai Bali, Kecamatan Pulau Sebuku, Kotabaru, Kalimantan Selatan disebut menghanguskan 400 rumah. Akibatnya sekitar 1.800 orang kehilangan rumah tinggal.Menurut laporan pada berbagai media, api tak hanya menghanguskan bangunan rumah tinggal, namun juga fasilitas umum lain seperti pasar, tempat ibadah, kantor dan asrama polisi. (*)