• Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan
Rabu, Januari 27, 2021
TAJDID.ID
Iklan
  • SAJIAN
  • Kejadian
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEDSOS
    • PENGUMUMAN
  • Gagasan
    • OPINI
    • ESAI
    • RESENSI
  • Gerakan
    • MUHAMMADIYAH
      • PTM/A
      • AUM
      • LAZISMU
      • MDMC
      • MCCC
      • MUKTAMAR
    • ‘AISYIYAH
    • ORTOM
      • PM
      • NA
      • IMM
      • IPM
      • HW
      • TS
  • Kajian
    • KEISLAMAN
    • KEBANGSAAN
    • KEMUHAMMADIYAHAN
    • SAINS
    • KESEHATAN
  • Teladan
    • DUNIA
    • NASIONAL
  • Jambangan
    • PUISI
    • CERPEN
  • Renungan
    • SYAHDAN
    • KUTIPAN
  • Tulisan
    • PEDOMAN
    • ULASAN
    • PERCIKAN
    • TILIKAN
  • RINGAN
    • KIAT
    • CELOTEHAN
No Result
View All Result
  • SAJIAN
  • Kejadian
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEDSOS
    • PENGUMUMAN
  • Gagasan
    • OPINI
    • ESAI
    • RESENSI
  • Gerakan
    • MUHAMMADIYAH
      • PTM/A
      • AUM
      • LAZISMU
      • MDMC
      • MCCC
      • MUKTAMAR
    • ‘AISYIYAH
    • ORTOM
      • PM
      • NA
      • IMM
      • IPM
      • HW
      • TS
  • Kajian
    • KEISLAMAN
    • KEBANGSAAN
    • KEMUHAMMADIYAHAN
    • SAINS
    • KESEHATAN
  • Teladan
    • DUNIA
    • NASIONAL
  • Jambangan
    • PUISI
    • CERPEN
  • Renungan
    • SYAHDAN
    • KUTIPAN
  • Tulisan
    • PEDOMAN
    • ULASAN
    • PERCIKAN
    • TILIKAN
  • RINGAN
    • KIAT
    • CELOTEHAN
No Result
View All Result
TAJDID.ID
No Result
View All Result

Manusia

Editor 1 by Editor 1
8 November 2019
in PERCIKAN
0
Manusia

Ilustrasi manusia robot.

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Oleh: Nirwansyah Putra Panjaitan


Syahdan, seorang arif berujar lembut. Katanya, persoalan manusia adalah masalah yang paling penting dari seluruh masalah yang ada. Problematika yang timbul dalam sejarah semuanya ditimbulkan oleh manusia. Persoalan dunia adalah persoalan manusia, memahami manusia, sikap manusia, dan reaksi manusia terhadap alam.

Pemahaman dan penghargaan terhadap manusia juga menjadi isu sentral di Eropa, kawasan yang sering disebut Barat. Barat adalah salah satu kutub pemikiran di dunia. Salah satu yang memperjuangkan manusia dan kemanusiaan adalah humanisme.

Humanisme memajukan kultus pada manusia. Argumen mereka, karena agama-agama di masa lalu merendahkan kepribadian manusia, meremehkan posisinya di atas dunia, dan memaksa agar mengorbankan dirinya di hadapan para dewa atau tuhan. Mereka meneruskan, agama-agama lama memaksa manusia untuk memandang kemauannya sendiri sebagai sepenuhnya tanpa daya jika dihadapkan dengan kemauan dewa dan tuhan.

Dia tidak sekedar fatalis, namun di sisinya yang lain, juga mendegradasikan manusia atas esensinya dan atas statusnya di alam semesta ini. Tak ayal, humanisme pun menjadi primadona di masa renaissance, fundamen modern Barat hingga kini.

Tapi, seorang arif yang lain, membentang kritik terhadap itu semua.

Dalam proses penciptaan manusia, ketika Tuhan memilih manusia sebagai wakilnya di muka bumi, maka itu adalah sebuah anugerah dan kehormatan yang luar biasa. Dia diciptakan dari dua bahan dasar: tanah dan ruh. Seluruh manusia memandang ruh atau jiwa, merupakan wilayah yang paling suci dari manusia, spirit yang maha sempurna, yang paling suci di antara semua spirit dan di antara seluruh entitas yang ada di dalam semesta. Level kesucian yang tidak dianugerahkan ke makhluk lain. Sementara bumi (tanah) merupakan kehidupan dunia yang penuh dengan intrik, manipulasi, dan ketidakadilan.

Nabi merupakan pengejawantahan dari kedua dimensi ini dalam tubuh manusia. Sebagai nabi, ia bertugas ia memerangi ketidakadilan sosial, membawa pada kesejahteraan dan keadilan,. Dan berbarengan dengan itu, ia juga menyampaikan amanat dan perintah-perintah Tuhan di muka bumi.

Argumen ini memang kontras dengan humanisme yang dibawa Eropa (dan Barat). Barat telah menjatuhkan martabat manusia pada titik nadir. Mereka tenggelamkan manusia ke sesuatu yang diciptakan oleh alam (naturalisme dan materialisme), lingkungan (behavioralisme), pikiran (rasionalisme), sampai pada manusia itu sendiri (egosentrisme dan eksistensialisme).

Saat renaissance mengalami zaman keemasannya, kaum intelektual banyak yang tertipu ketika agama, setelah kehilangan esensi sesungguhnya, diubah menjadi suatu bentuk spritualitas palsu, diubah menjadi semacam humanisme yang mesti disesuaikan dengan ilmu positif dan rasionalisme dengan elemen-elemen yang diturunkan dari logika dialektik dan insting manusia.

Maka terjadi kebingungan di atas dunia, seperti unta yang berputar-putar di gurun pasir. Mereka menyangka telah mengelilingi dunia, namun justru tidak pernah kemana-mana. Mereka mengagumi bikinan mereka seperti industri dan memberinya kode revolusi 1, 2, 3, 4 atau mungkin nanti sampai 9.0, lalu terhisap di dalamnya dan merelakan dirinya menjadi bagian dari “sumber daya” manusia. Mereka menjadi tak beda dengan baterai. (*)


 

 

 

 

 

 

Tags: bateraihumanismemanusiaNirwansyah Putra PanjaitanPercikanrobot
Previous Post

Tanpa Medsos, Nabi Muhammad SAW Punya 1.7 Milyar Followers

Next Post

Desa Siluman dan Formalisme Birokrasi

Related Posts

Daring

Daring

31 Agustus 2020
Pembohong Akut

Pembohong Akut

30 April 2020
Radikal?

Radikal?

3 Desember 2019
Oposisi

Oposisi

14 November 2019
Next Post
Desa Siluman dan Formalisme Birokrasi

Desa Siluman dan Formalisme Birokrasi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

SOROTAN

  • Kuasa Hukum Firdaus Minta Wasekjend DPP PAN Irvan Herman Segera Mengembalikan Uang Mahar
    Kuasa Hukum Firdaus Minta Wasekjend DPP PAN Irvan Herman Segera Mengembalikan Uang Mahar
  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail
    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail
  • Shohib: Kasus Jilbab Siswi Non Muslim di Sumbar Bukan Representasi Umat Islam
    Shohib: Kasus Jilbab Siswi Non Muslim di Sumbar Bukan Representasi Umat Islam
  • LPI UISU Gelar Pelatihan Keuangan
    LPI UISU Gelar Pelatihan Keuangan
  • Angkatan Muda Muhammadiyah Dukung Penuh Bayu Sumantri Agung Pimpin PAN Deliserdang
    Angkatan Muda Muhammadiyah Dukung Penuh Bayu Sumantri Agung Pimpin PAN Deliserdang

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • SAJIAN
  • Kejadian
    • INTERNASIONAL
    • NASIONAL
    • DAERAH
    • MEDSOS
    • PENGUMUMAN
  • Gagasan
    • OPINI
    • ESAI
    • RESENSI
  • Gerakan
    • MUHAMMADIYAH
      • PTM/A
      • AUM
      • LAZISMU
      • MDMC
      • MCCC
      • MUKTAMAR
    • ‘AISYIYAH
    • ORTOM
      • PM
      • NA
      • IMM
      • IPM
      • HW
      • TS
  • Kajian
    • KEISLAMAN
    • KEBANGSAAN
    • KEMUHAMMADIYAHAN
    • SAINS
    • KESEHATAN
  • Teladan
    • DUNIA
    • NASIONAL
  • Jambangan
    • PUISI
    • CERPEN
  • Renungan
    • SYAHDAN
    • KUTIPAN
  • Tulisan
    • PEDOMAN
    • ULASAN
    • PERCIKAN
    • TILIKAN
  • RINGAN
    • KIAT
    • CELOTEHAN

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In