TAJDID.ID-Ternate || Puluhan masa dari Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Mùhammadiyah (IMM) Kota Ternate dan Pimpinan Tapak Suci Putra Muhammadiyah (TSPM) Maluku Utara menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor rekotorat Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (Rektorat -UMMU), Pada Kamis (19/09/2019), Pukul 10:30, WIT. Mereka menuntut Rektor UMMU untuk memecat Kepala LPK3A UMMU Junaidi Ishak yang dinilai terlalu mengintervensi dan telah merusak Sistem Perkaderan Darul Arqam Dasar (DAD) IMM.
Dengan menggunakan sebuah truk dilengkapi Sound system, massa menyampaikan aspirasinya di didepan gedung rektorat UMMU.
Dalam aksi tersebut masa aksi merasa tidak puas dengan tindakan Kepala LPK3A UMMU, Junaidi Ishak, yang menggunakan jabatannya di UMMU dengan seenaknya untuk mengatur perkaderan DAD IMM tanpa berkordinasi dengan PC IMM dan seluruh Komisariat.
“Padahal dia (Junaidi Ishak-red) bukan kader yang lahir dari IMM,” ujar Kordinator Lapangan (Korlap) Aksi Imawan Jaldan Wahyu Abidin.
Atas kekecewaan itu, masa aksi kemudian memalang pintu Rektor dan Junaidi Ishak menggunakan kayu balak berukuran 5×10. Masa aksi menuntut agar Rektor mencopot kepala LPK3A UMMU yang juga dosen Al Islam Kemuhammadiyaan.
Dalam orasinya Jaldan Wahyu Abidin meminta kepada Rektor UMMU Saiful Deni agar segara menghentikan Baitul Arkam yang di paketkan dengan DAD. Sebab, kata Jaldan, DAD IMM memiliki sistem tersendiri bukan dicampur adukan, dan mengintrevensi kewenangan PC dan Pimpinan Komisariat IMM.
“Kami minta Rektor segera pecat Junaidi Ishak dari jabatannya, karena apa yang dilakukan oleh Junaidi Ishak adalah sesuatu yang tidak terpuji dan telah mengobrak abrik sistem IMM. Suda seharusnya di pecat.” tegas Jaldan.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Pimpimpinan Cabang IMM, Zulkarnain Pina dalam orasinya. Ia mendesak Rektor UMMU segera mencopot ketua LPK3A, karena bekerja tidak sesui dengan tupoksi yang di atur dalam statuta perguruan tinggi itu sendiri.
Tak hanya itu, Zulkarnain mengungkapkan,bahwa selama ini Junaidi Ishak sering menebar ancaman dan intimidasi terhadap IMM.
“Bahkan Junaidi Ishak diduga menggerahkan Mahasiswa Kabupaten Sula yang berkulia di Ternate untuk menganiaya kader kader IMM,” ungkapnya.
Dikatakan Zulkarnain, tindakan Junaidi Ishak ini suda sejak lama membuat mahasiswa dan kader IMM di UMMU merasa resah.
“Sebab apa yang dilakukan Junaidi Ishak tidak sesuai dengan cita dan Statuta UMMU, serta mengobrak abrik sistem IMM,” tegasnya.
Dari pantauan di lokasi, tampak masa aksi juga memblokade ruangan Rektor dan ruagan LPK3A. Namun selama aksi berjalan tidak ada satupun pimpiñan kampus yang datang dan menemui masa aksi. Karena itu masa aksi kemudian merasa kecewa tidak di hargai menyampaikan aspirasi. Akibatnya masa melakukan pemboikotan, tidak ada lagi aktifitas yang di jalankan selama pimpinan kampus tidak menemui mereka. (*)
Liputan: Jumar Mafoloi