TAJDID.ID-Lotim || Penutupan Panduan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) dan dan Masa Ta’aruf (Mataf) Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Muhammadiyah Selong, Lombok Timur (Lotim), Nusa Tenggara Barat (NTB) T.A 2019/2020 di akhiri dengan dialog kebangsaan .
Hadir sebagai narasumber dari Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbangpol) Lombok Timur Salmun Rahman dan Presiden Mahasiswa STIA Muhammadiyah Selong Nurul Savika.
Dalam paparannya, Bekasbangspol Lotim Salmun Rahman mengajak mahasiswa baru STIA Muhammadiyah Selong untuk mengikuti jejak KH Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah.
Menurut mantan Kanit Satpol-PP Lotim itu ,KH Ahmad Dahlan adalah salah satu figur dan Pahlawan Nasional yang sangat luar biasa dan mampu memberikan pencerahan peradaban.
Lanjutnya, dalam memaknai hidup di alam Indonesia yang beragam KH Ahmad Dahlan cenderung terlibat dalam membangun dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi .
“Terlebih lagi ketika KH Ahmad Dahlan berpesan kepada seluruh umat Islam, bahwa kasih sayang dan toleransi adalah kartu identitas orang Islam,” ujarnya disambut tepuk tangan ratusan mahasiswa baru
Sementara, Nurul Savika menyampaikan, bahwa perbedaan merupakan sebuah kekayaan yang kemudian menjadikan kita bijak dalam menyikapi persoalan. Menurutnya, payung Bhineka Tunggal Ika telah menyelimuti bangsa ini sejak awal kemerdekaan.
“Namun sayangnya kesadaran bersosial kita masyarakat sipil dan pemerintah akan hal itu di bawah rata-rata,” sebutnya.
Karena itu Nurul mengajak semua rekan-rekan mahasiswa baru agar berbeda untuk bersatu. Ditegaskannya, persoalan bangsa ini sangat membutuhkan kontribusi dari semua elemen yang berbeda. Perbedaan adalah kekayaan bersama.
Di tengah jutaan perbedaan, NKRI hadir untuk menyatukan kita dengan semboyan Bineka Tunggal Ika. Walau berbeda-beda, tapi tetap satu jua, “ tutupnya. (*)
Laporan: Ar Yandis AFN