TAJDID.ID || Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) masuk urutan lima dunia perguruan tinggi (PT) Islam. Peringkat ini berada satu grade di bawah Al Azhar University, Kairo, Mesir.
Demikian dikatakan Rektor UMS, Sofyan Anif, ketika ditemui wartawan seusai memberi sambutan pada Grand Opening Masa Taaruf (Masta) Penerimaan Mahasiswa Baru 2019 di Lapangan Kampus 2 kompleks UMS Pabelan, Kartasura, Sukoharjo, Rabu (14/8/2019).
“Bahkan Universitas ternama di Timur Tengah, Ummul Quro, dan termasuk PT hebat di Afrika yaitu International Islamic Africa University [IIAU], berada di bawah UMS. Universitas di Afrika yang terkenal hebat ternyata masih berada di bawah kita,” ujarnya.
Anif menduga salah satu dari beberapa kriteria yang dijadikan sebagai instrumen untuk meranking adalah keberadaan mahasiswa asing. Dia menjelaskan jumlah mahasiswa asing yang studi di UMS berkisar 267 orang dan paling banyak dari Timur Tengah.
Mereka di antaranya datang dari Jordania, Palestina, Mesir dan sebagainya. Hal tersebut diduga menjadi pintu pembuka sebagai satu keunggulan bahwa UMS Solo mempunyai mahasiswa dari berbagai negara. Hal ini dianggap sebagai kelebihan dibanding yang lain.
Sebenarnya, ujar dia, PT Islam di Indonesia banyak yang hebat seperti UIN Yogyakarta, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan sebagainya. Namun mungkin karena beberapa PT itu jumlah mahasiswa asingnya kalah banyak dibanding UMS sehingga ranking UMS lebih unggul.
Apalagi, ujar dia, sebagian mahasiswa asing UMS banyak dari Timur Tengah. Ketika mereka pulang ke negara masing-masing, para mahasiswa asing tersebut sering kali menjadi corong bahwa di Solo ada PT Islam bernama UMS dan tak kalah dengan PT Islam yang lain.
Terkait pemeringkatan PT Islam, ukuran selanjutnya yaitu PT yang pernah masuk di QS World University Rankings. Dia mengklaim UMS ketika itu satu-satunya PT Islam yang masuk ranking QS. Ketika itu UMS masuk ranking delapan Asia.
Dia menjelaskan ranking UMS yang masuk lima dunia itu pengumumannya dirilis sekitar dua pekan lalu. “Saya malah baru tahu setelah diberi tahu wakil rektor I IIAU tadi. IIAU ini sebenarnya perguruan tinggi Islam top yang luar biasa. Tapi kok ternyata kalah dengan UMS, saya juga tidak tahu,” ujar dia.
Sementara itu saat memberi sambutan pada masta kemarin Anif mengatakan tampaknya saat ini masyarakat sudah mengakui bahwa UMS menjadi PT yang hebat. Mereka melihat alumni UMS yang sudah tersebar di seluruh penjuru Indonesia dan di luar negeri.
“Masyarakat juga sudah membaca visi misi UMS yaitu sesbagai perguruan tinggi yang membawa para mahasiswanya memahami dan memiliki dua karakter besar. Di sini mahasiswa akan diberi penguatan di bidang ilmu pengetahuan sebagai wacana keilmuan. Sekaligus mahasiswa juga akan diberi penguatan spiritual yang terkait dengan keislaman.
Inilah, kata dia, yang menjadi keunggulan UMS Solo yang barang kali tak banyak ditemukan di PT lain meski PT Islam sekalipun. Pada Maret 2019 UMS dinobatkan oleh Menristekdikti sebagai PT swasta terbaik se-Indonesia.
Sementara itu Humas UMS, Budi Santoso, mengatakan saat ini jumlah mahasiswa yang mendaftar ulang di UMS tercatat 8.212 orang. Sedangkan target yang dipatok sebanyak 9.000 mahasiswa. Namun pihaknya optimistis pada penutupan pendaftaran 24 Agustus nanti jumlah tersebut akan tercapai.
“Saya kira targetnya akan terpenuhi sebab sekarang ini yang diterima di UMS sudah 10.000 orang. Cuma mereka ada yang belum mendaftar ulang,” sebutnya. (*)
Sumber: Solo Pos