Oleh: Shohibul Anshor Siregar
Berjodoh sesama putera dan puteri keluarga besar Muhammadiyah barangkali adalah tradisi yang tak begitu dipikirkan, tetapi faktanya ketika menjadi sesama aktivis IMM awal, Ketua Umum pertama Djazman Al-Kindi, akhirnya, atas nama dan untuk cinta dakwah persyarikatan, menikahi puteri Ketua Muhammadiyah Sumatera Utara H Bustami Ibrahim, yakni Elida Bustami.
Mantan Rektor UMSU Chairuman Pasaribu menikah sesama aktivis IMM, Hasniyah Lubis. Senior Ibrahim Sakty Batubara juga menikah dengan aktivis Ikatan, Wimaslina Chairani Lubis. Mohd Aladin Berutu menikah dengan Hafsyah Nasution, keduanya sesama Wakil Ketua dalam kepengurusan DPD IMM Sumatera Utara. Mohd Norman yang Wakil Ketua pada DPD IMM Sumatera Utara menikahi aktivis andalan di DPD IMM Sumatera Utara, Nur Sukma Suri.
Keajegan yang membahagiakan untuk catatan sejarahakan terlihat daridata berikut. Ketua Umum DPD IMM Sumut Parluhutan Siregar juga berhasil mempersunting immawati tercantik dan mereka berbahagia berleh putera dan puteri cerdas dan gigih belajar meraih masa depan. Ketua Umum DPD IMM Putrama Al-Khairi mempersunting immawati Yurisna Tanjung.
Mereka sesama aktivis inti yang tangguh. Ketua Umum DPD IMM Kamaluddin Harahap juga, Ridwan Hasan Basri putera Tanah Rencong mempersunting immawati boru Gultom yang cantik dari Padangsidimpuan. Soleman Hutasuhut, Wakil Sekretaris Umum DPD IMM Sumatera Utara, juga belakangan menikahi Bendahara Umum DPD IMM Sumatera Utara Yusti Inayah Panggabean, meski setelah cukup berbilang tahun terpisah oleh tugas. Amirsyah Tambunan mempersunting immawati cantik sewaktu masih menjadi sesama pengurus inti PC IMM Kota Medan. Peristiwa ini jamak, dan mohon ma’af jika saya tak dapat menyebut mereka keseluruhan.
Djaginduang Dalimunthe menikah dengan salah seorang puteri dari Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Utara ND Pane. Saya tak tahu nama beliau. Hal ini saya ketahui ketika suatu saat berkunjung ke rumah Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Utara NDPane di Jalan Candi Kalasan, Medan. Saya melihat Djaginduang Dalimunthe ada di sana dan kelihatannya tidak seperti bertamu karena begitu leluasa ke sana ke mari dirumah itu. Jika ia tamu, berarti duduknya harus bersama saya di ruang tamu.
Tetapi mengapa pergi ke bagian dapur, masuk lagi ke ruang tamu dan begitu berulang-ulang. Akhirnya saya beranikan bertanya dan jawabannya membuat saya faham bahwa beliau memang anggota keluarga besar ND Pane. Mawardi Pane, salah seorang putera ND Pane sebetulnya cukup dekat dengan saya, namun tak pernah menceritakan hal ini. (*)
Penulis adalah Ketua DPD IMM Sumut Periode 1986-1988, Dosen FISIP UMSU dan KoordinatorUmum Pengembangan Basis Sosial Inisiatif & Swadaya (‘nBASIS)