TAJDID.ID-Sleman || Amien Rais mengajak warga Muhammadiyah untuk mempertajam fiqih kebangsaan. Dengan demikian, ia berharap ke depan Muhammadiyah bisa meningkatkan peran membawa bangsa Indonesia lebih adil dan makmur.
Mantan Ketua PP Muhammadiyah ini mengatakan, Muhammadiyah itu lahir 32 tahun sebelum kita republik ini merdeka, Muhammadiyah masa penjajahan sudah ada. “Maka perlu mempertajam wawasan kebangsaan, menguasai fiqih kebangsaan dan kenegaraan,” ujar Amien di sela peresmian Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (PPM MBS) AR Fachruddin, Prambanan, Sleman, Ahad (28/7/2019).
Amien menyebutkan, fiqih kebangsaan yang dimaksud adalah mengutamakan kepentingan bangsa daripada kepentingan luar.
Terkait rekonsiliasi seusai Pilpres 2019, ia meyakini masa depan bangsa bisa lebih baik jika para elite mampu menyusun kebijakan yang berpihak kepada rakyat.
“Saya punya optimisme, hura-hura Pilpres sekarang sudah redup. Bagaimana para elite akan mampu membuat peta jalan lima tahun mendatang,” katanya.
Menurutnya, rekonsiliasi tidak ada artinya kalau tidak ada peta jalan yang akan dilakukan untuk lima tahun ke depan. Misalnya ekonomi, digarisbawahi, tidak boleh asing terlalu kuat, utang luar negeri juga jangan terlalu banyak.
Amien kembali berpesan agar Muhammadiyah cerdas dalam melangkah. “Harus ada keseimbangan antara hidup di dunia kalau bisa adil, makmur, saling menghormati. Besok di akhirat akan panen kebaikan,” tuturnya. (*)