TAJDID.ID-Medan || Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) berhasil menembus 100 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia dalam Klasterisasi Perguruan Tinggi (PT) non-vokasi tahun 2019.
Dalam laporan yang dirilis Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti), Jum’at (16/8), nama UMSU yang merupakan satu-satunya PTS di Sumatera yang meraih Akreditasi “A” ini tercatat sebagai perguruan tinggi yang sukses menduduki ranking ke 75 tingkat nasional dan masuk klaster 2 dalam kategori PT non-vokasi.
Sejak meraih Akreditasi “A” 19 Maret 2019 yang lalu, perguruan tinggi milik persyarikatan Muhammadiyah ini terus memperlihatkan performa yang meningkat. Sekarang, bukan saja berada di rangking ke-75 tingkat nasional, UMSU juga menjadi Perguruan Tinggi Swasta Terbaik di Sumatera Utara.
“Ya, UMSU memang PTS terbaik di Sumut sekarang ini,” ujar Prof. Dian Armanto, M.Pd, MA MSc PhD, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah I Sumatera Utara, usai upacara perayaan HUT Kemerdekaan RI ke 74 di halaman Kantor LLDIKTI Wilayah I Sumut, Jl. Setia Budi Medan, Sabtu (17/8).
Dian Armanto mengatakan, memang sudah sepantasnya UMSU dinobatkan sebagai PTS terbaik di lingkungan LLDIKTI Sumut, karena semua kreteria untuk itu sudah dipenuhi oleh UMSU.
Menurutnya ada beberapa kriteria yang dijadikan rujukan untuk menentukan peringkat performa sebuah perguruan tinggi .
Pertama, derajat Akreditasi. Seperti diketahui, kata Dian Armato, UMSU sudah meraih Akreditasi “A” untuk institusi. “Ini merupakan prestasi luarbiasa dan membanggakan Sumatera Utara. Karena UMSU adalah satu-satunya PTS yang meraih Akreditasi A di Sumatera dan kedua di seluruh Indonesia,” sebutnya.
Kedua, terkait SDM dosen, yakni berapa banyak perguruan tinggi itu doktor, Guru Besar, Lektor Kepala. “Untuk peningkatan kualitas dosen ini, kita melihat komitmen UMSU begitu luarbiasa dan terus menunjukkan akselerasi,” katanya.
Ketiga, terkait kegiatan kemahasiswa, berapa banyak mahasiswa sebuah perguruan tinggi ikut berpartisipasi dan meraih prestasi di setiap even kompetisi, baik di tingkat internasional, nasional, regional mau pun local.
“Kita ketahui pembinaan kegiatan mahasiswa UMSU itu sangat serius dan terprogram dengan baik . Beberapa tahun ini UMSU banyak mencatatkan prestasi yang mengharumkan nama Sumatera Utara dipelabagi bidang, mulai dari seni-budaya, olahraga dan sebagainya,”
Keempat, terkait penelitian, pengabdian masyarakat dan penulisan jurnal. Untuk bidang ini, kata Dian Armanto, sesuai dengan slogannya Unggul Cerdas Terpercaya, UMSU memang telah membuktikan diri sebagai perguruan tinggi yang Unggul. “Bahkan pihak pengelola UMSU menggelontorkan dana 2 Milyar untuk pembiayaan riset dosennya selain yang didapatkan dari Kemenristekdikti. Ini bentuk keseriusan dari UMSU yang membuatnya menjadi terbaik di Sumut,” ujarnya.
Ke lima berhubungan dengan inovasi , yakni hasil dari penelitian yang dikembangkan . Untuk hal ini, Dian mengatakan bahwa UMSU juga memperlihtkan keseriusannya.
Namun meskipun demikian, Dian Armanto berharap kedepan UMSU bisa terus mempertahankan dan meningkatkan performanya. Tentang akreditasi, katanya, jika ingin mempertahankan ranking, tidak bisa tidak UMSU wajib menambah programstudinya yang sudah Terakreditasi A .
Selain itu, kata Dian Armanto, Sertifikat Akreditasi Internasional sepertinya sudah mulai dipertimbangkan oleh UMSU. “Minimal kalau sudah pernah dua kali berturut-turut meraih Akreditasi Institusi A, maka dia sudah layak untuk Go Internasional,” pungkasnya.
Klasterisasi Perguruan Tinggi
Klasterisasi dilakukan untuk memetakan perguruan tinggi yang berada di bawah naungan Kemenristekdikti guna meningkatkan mutu secara berkelanjutan.
Penilaian tahun ini lebih menitikberatkan pada output-outcome base, yakni melihat kinerja masukan dengan bobot 40 persen, serta kinerja luaran dengan bobot 60 persen. Hasil klasterisasi dibagi menjadi dua bagian, yakni non-vokasi yang terdiri atas institut, universitas, dan sekolah tinggi. Sedangkan klasterisasi lainnya, yakni vokasi yang meliputi politeknik dan akademi.
Berdasarkan di atas, terdapat 2.141 perguruan tinggi yang masuk dalam dafar non-vokasi.
Kemenristekdiktik membagi peringkat berdasarkan lima urutan klaster di mana diperoleh ada sebanyak 13 perguruan tinggi yang masuk klaster 1.
Kemudian, Klaster 2 berjumlah 70 perguruan tinggi. Dan, klaster 3 sebanyak 338 perguruan tinggi.