TAJDID.ID || Keuangan Islam telah tumbuh secara substansial dalam beberapa dekade terakhir di seluruh dunia.
Di Australia, salah satu pengekspor makanan halal terbesar di dunia, industri keuangan Islam, akan segera mendapat dorongan dengan peluncuran bank syariah ritel lengkap pertama.
Bank Islam Australia (IBA) yang baru akan menerima lisensinya pada awal 2021, menurut CEO Dean Gillespie, Salaam Gateway melaporkan.
IBA dimulai pada tahun 2012 oleh sekelompok Muslim Australia. Namun, proyek tersebut benar-benar berjalan pada 2017 dan 2018.
Sekelompok investor Muslim Australia menyediakan 50% dari modal sementara separuh lainnya berasal dari investor yang dirahasiakan yang berbasis di UEA. Modal awal IBA adalah AUS $ 20 juta ($ 14,6 juta).
“COVID adalah penundaan yang tidak terduga tetapi kami sedang berupaya untuk mendapatkan lisensi dan peluncuran kami,” kata Gillespie kepada Salaam Gateway.
“Selain itu, kami berencana untuk mendukung pelanggan. Kami memiliki daftar tunggu yang kuat,” tambahnya.
Selain layanan bank online, IBA berencana membuka cabang fisik di Sydney, New South Wales.
“Kami akan menawarkan deposito berjangka ritel serta pembiayaan rumah melalui murabahah dan musyarakah yang berkurang,” kata Gillespie, yang merupakan mantan kepala penjualan pinjaman di Commonwealth Bank dan kepala hipotek di Bankwest. “Jangka panjang, kami berencana menawarkan pembiayaan UKM.”
Target Pelanggan
Bank syariah baru menargetkan populasi Muslim Australia yang terus berkembang sebagai inti pelanggannya.
Muslim membentuk 2,6% dari 26 juta populasi, menurut sensus terakhir pada 2016. Ini naik dari 2,2% pada sensus 2011.
“Ini kemungkinan akan meningkat menjadi 3% pada sensus berikutnya pada 2021. Selain itu, sekitar 40% populasi Muslim lahir di Australia. Sekitar 60% adalah imigran,” kata Gillespie.
“Selain Muslim, kami juga menargetkan pelanggan etis yang tidak puas dengan pemberi pinjaman yang ada,” tambahnya.
IBA telah mulai mencap dirinya sebagai bank etis untuk Muslim Australia
“Kami akan memotong sebagian keuntungan untuk tujuan ESG seperti menanam pohon,” katanya.
Bank dan lembaga keuangan Islam tidak dapat menerima atau memberikan dana untuk apa pun yang melibatkan alkohol, perjudian, pornografi, tembakau, senjata, atau babi.
Kesepakatan pembiayaan yang sesuai dengan syariah menyerupai pengaturan sewa-untuk-sendiri, rencana layaway, perjanjian pembelian dan penjualan bersama, atau kemitraan.
Pasar perbankan Islam global mencakup berbagai aspek, seperti Perbankan Islam, Takaful: Asuransi Syariah, Sukuk: Obligasi Islam, dan Pasar Modal Syariah: dana Islam. (*)