• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Rabu, Juli 9, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Palsu

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2023/08/21
in Nasional, Opini, Tilikan
0
Palsu

Ilustrasi topeng kepalsuan. (net)

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Oleh: M. Risfan Sihaloho

Berani muncul melawan arus, mendobrak kepalsuan yang terlanjur serius.~Najwa Shihab

Adalah fakta yang tak terbantahkan, bahwa bangsa ini begitu akrab dengan hal-hal yang tidak orisinil alias palsu. Virus palsu nyaris menjangkiti hampir seluruh sisi dan lini kehidupan masyarakat kita. Bahkan kecenderungan ini sudah sedemikian sistemik dan masif. Kehidupan kolektif bangsa ini menggeliat dalam dinamika yang penuh kepalsuan.

Ya. Di negeri ini, tercatat sejumlah kasus kepalsuan pernah terkuak dan sempat menjadi isu publik yang menghebohkan, mulai dari kasus uang palsu, ijazah palsu, nabi palsu, pupuk palsu, KTP palsu,  dan sebagainya.

Bukan hanya itu, sebenarnya masih banyak kasus lain dengan nama berbeda, tapi sebenarnya konotasinya sama dengan palsu, yang juga pernah terungkap dalam kehidupan masyarakat kita, seperti beras plastik, VCD/DVD bajakan, HP rekondisi, minyak dan miras oplosan, wartawan dan aparat gadungan, berita hoaks, pemimpin boneka dan sebagainya.

Seperti yang tertera dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) istilah palsu artinya tidak tulen, tidak sah, lancung, gadungan, curang, tidak jujur, sumbang. Dan bila ditelisik, ternyata istilah palsu bukan berasal dari akar bahasa nusantara, tetapi dari bahasa asing: Inggris (false), Belanda (valse), Perancis (faux).

Para sejarawan dan ahli bahasa menduga perkataan palsu masuk kenegeri ini melalui penjajahan belanda, dari valse diindonesiakan menjadi palsu. Padananya dalam bahasa Indonesia adalah lancung, tidak sah, tiruan, bohong, tidak berlaku, dan sebagainya. Pada umumnya mengidentifikasikan keburukan, cacat secara moral.

Situasi dan kondisi bangsa yang dipenuhi oleh kepalsuan ini tentunya sangat membuat kita prihatin. Lantas menyumbul pertanyaan, mengapa sesuatu yang palsu begitu digandrungi oleh bangsa ini? Apakah hal-hal tulen, otentik, orisinil dan genuine sudah menjadi sebegitu langka dan mahal, sehingga musykil untuk dimiliki dan masyarakat kita kurang mengapresiasinya?

Bila kita cermati, sebenarnya benih-benih kepalsuan diam-diam sudah melekat dalam tradisi budaya bangsa ini. Misalnya tradisi bahasa eufemistik dan basa-basi yang mendapat tempat tersendiri dalam kultur masyarakat bangsa kita. Anehnya, justru itu dianggap sebagai bagian dari kekhasan budaya orang Indonesia. Dan jika ada yang tidak mengindahkannya atau gemar berterusterang dalam berbahasa, maka itu dinilai tak punya etika dan sopan santun.

Di bidang sosial-ekonomi, karena pertimbangan kempuan finansial, harus diakui sebahagian dari masyarakat kita kemudian memutuskan lebih suka membeli dan mengkonsumsi barang-barang palsu. Dan sebenarnya, selama barang-barang palsu itu tak menimbulkan efek negatif, merugikan atau membahayakan jiwa konsumen, maka semua tenang-tenang saja, seperti tak ada masalah.

Di sini terlihat, betapa ternyata permisivisme masyarakat terhadap sesuatu palsu adalah wujud dari ketidakberdayaan mereka menyiasati tuntukan kehidupan sosial yang kian pragmatis. Akibatnya, dalam konteks tertentu sesuatu yang palsu kemudian lebih ditolerir, menjadi semacam opsi dan alternatif bagi masyarakat untuk mengekspresikan diri agar tetap bisa memenuhi tuntutan kehidupan sosial yang semakin hedonistik. Sepanjang dianggap bisa memenuhi standar tuntutan struktur sosial yang dipenuhi prestise, bagi sebagian masyarakat tidak manjadi persoalan menggunakan barang-barang palsu.

Khusus untuk barang-barang konsumsi, selama pemerintah tak mampu dan becus mengendalikan harga, sementara daya beli masyarakat masih rendah, maka dapat dipastikan kecenderungan membeli dan memakai barang-barang palsu akan tetap menjadi kegandrungan.

Sebenarnya kita bukan tidak mengetahui bahwa prilaku memproduksi dan mengkonsumsi barang palsu bukanlah sesuatu yang positif dan baik. Bahkan kita sangat paham hal itu berpotensi menimbulkan resiko–bahkan kadang sampai mengancam nyawa– dan kerugian bagi negara. Tapi ironisnya, sebagian besar dari kita seperti tak peduli, bangsa ini tetap menggandrungi kepalsuan.

Bersambung ke hal 2

Page 1 of 2
12Next
Tags: fakefalsekepalsuanlancungM Risfan Sihalohopalsu
Previous Post

Profil Riandy Prawita Putra, Ketum PP IPM Periode 2023-2025

Next Post

Pesta(pora) Demokrasi

Related Posts

Otoritarianisme: Ketika Kekuasaan Berhenti Mendengar, Rakyat Berhenti Bersuara

Otoritarianisme: Ketika Kekuasaan Berhenti Mendengar, Rakyat Berhenti Bersuara

8 Juli 2025
118

Bangsa Pahlawan

10 November 2024
955
Demokrasi Distortif

Demokrasi Distortif

29 Februari 2024
1k
Politik Waktu

Politik Waktu

3 Januari 2024
1.1k
Kutukan “Naga Baru”

Kutukan “Naga Baru”

12 Mei 2023
862

Khairu Ummah

5 November 2022
102
Next Post
Pesta(pora) Demokrasi

Pesta(pora) Demokrasi

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In