• Setup menu at Appearance » Menus and assign menu to Top Bar Navigation
Jumat, Juli 4, 2025
TAJDID.ID
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
        • KOKAM
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto
No Result
View All Result
tajdid.id
No Result
View All Result

Jamaluddin al-Afghani, “Sang Rajawali” Penggagas Pan-Islamisme

M. Risfan Sihaloho by M. Risfan Sihaloho
2020/06/04
in Tokoh Dunia
0
Jamaluddin al-Afghani, “Sang Rajawali” Penggagas Pan-Islamisme

Jamaluddin al-Afghani.

Bagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Whatsapp

Nama lengkapnya adalah Sayyid Jamaluddin al-Afghani bin Safar. Ia meupakan keturunan Sayyid Ali al-Tirmidzi, yang jika diruntut nasabnya akan sampai pada Husain bin Ali bin Abi Thalib. Hal ini tercermin dari gelar Sayyid yang disandangnya.

Mengenai tempat lahirnya ada dua versi yang berbeda. Harun Nasution mengatakan bahwa ia lahir di Afghanistan 1839 dan wafat di Istanbul 1897. Sedangkan Nurcholish Madjid, Cyrill Glasse dan Jamil Ahmad mengatakan bahwa ia lahir di Asadabi, Iran (Persia).

Adapun riwayat pendidikan dan pengajaran dasarnya dari ayahnya sendiri, dari kecil sudah diajarkan mengaji al-Qur’an, besar sedikit lagi bahasa Arab dan sejarah. Ayahnya mendatangkan seorang guru ilmu Tafsir, Ilmu Hadis dan Ilmu Fiqih yang dilengkapi dengan ilmu Tasawwuf dan ke-Tuhan-an. Dengan intelegensi yang sangat luar biasa, dalam usia kurang lebih 18 tahun ia telah menguasai hampir semua cabang Ilmu Islam mulai ari filsafat, ushul fiqh, sejarah, metafisika, tasawwuf, kedokteran, sains, mistik sampai pada astronomi dan astrologi. Ia juga fasih berbahasa arab, Persia, Turki, Rustho, Inggris dan Rusia.

Pengabdiannya yang pertama di Afghanistan adalah sebagai pembantu pangeran Dost Muhammad Khan di Afghanistan. Hal ini digelutinya ketika ia berusia 22 tahun. Kemudian menjadi penasehat Ali Khan pada tahun 1864 dan pada zaman pemerintahan Azam Khan diangkat menjadi Perdana Menteri. Pada masa ini, Inggris telah ikut campur dalam urusan politik dalam negeri Afghanistan. Dalam masa pergolakan ini, ia berpihak pada kelompok yang disokong Inggris. Akibat kekalahan kelompoknya, agar lebih aman, ia meninggalkan tanah kelahirannya dan menuju India pada tahun 1869 meskipun tidak lama di sana.7 Pada tahun 1870, ia pindah dan berdomisili di Turki, yang oleh Perdana Menteri Ali Pasha ia diangkat menjadi anggota Majelis Pendidikan Turki, kemudian pindah lagi ke Iran dan di sana di angkat menjadi Menteri Penerangan.

Di tahun 1876, campur tangan Inggris dalam soal politik di Mesir makin meningkat. Untuk dapat bergaul dengan orang-orang politik di Mesir, ia memasuki perkumpulan Freemason Mesir. Kemudian untuk lebih memantapkan kepeduliannya terhadap kemelut politik-kenegaraan waktu itu, maka pada tahun 1879, ia membentuk partai al-Hizb al-Wathani (Partai Nasional).

Selang beberapa bulan di Mesir, al-Afghani lantas melanglang buana ke Paris. Di negara ini, aktivitas politiknya meningkat dengan mendirikan perkumpulan al-Urwāt al-Wutsqa. Perkumpulan ini beranggotakan orang-orang Islam dari India, Mesir, Suria, Afrika Utara dan lain-lain.

Pada tahun 1892, atas undangan Sultan Abdul Hamid, ia pindah ke Istanbul. Sultan Abdul Hamid bekerja sama dalam pemikiran-pemikiran demokratis al-Afghani dalam bidang pemerintahan. Namun kerja sama ini tidak bisa tercapai sepenuhnya, karena Sultan masih ingin mempertahankan kekuasaan otokrasi. Akibat pengaruh al-Afghani yang begitu besar, maka Sultan merasa takut. Akhirnya, kebebasan al-Afghani dibatasi dan ia tidak dapat keluar dari Istanbul sampai ia wafat tahun 1897. (Bersambung)

Page 1 of 3
123Next
Tags: Jamaluddin Al-AfghaniPan-IslamismeSang RajawaliTokoh Pembaharuan Islam
Previous Post

Disdik Sumut Siapkan Langkah-langkah Terkait Penerapan New Normal

Next Post

Dua Dosen UMSU Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Desa Pematang Johar

Related Posts

No Content Available
Next Post
Dua Dosen UMSU Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Desa Pematang Johar

Dua Dosen UMSU Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Desa Pematang Johar

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

TERDEPAN

  • Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    Tiga Puisi Tentang Nabi Muhammad SAW Karya Taufiq Ismail

    50 shares
    Share 20 Tweet 13
  • Said Didu Ingin Belajar kepada Risma Bagaimana Cara Melapor ke Polisi Biar Cepat Ditindaklanjuti

    42 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Din Syamsuddin: Kita Sedang Berhadapan dengan Kemungkaran yang Terorganisir

    39 shares
    Share 16 Tweet 10
  • Putuskan Sendiri Pembatalan Haji 2020, DPR Sebut Menag Tidak Tahu Undang-undang

    36 shares
    Share 14 Tweet 9
  • Kisah Dokter Ali Mohamed Zaki, Dipecat Usai Temukan Virus Corona

    36 shares
    Share 14 Tweet 9

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Anjungan

  • Profil
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Kirim Tulisan
  • Pasang Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • Liputan
    • Internasional
    • Nasional
    • Daerah
      • Pemko Binjai
    • Pemilu
      • Pilkada
    • Teknologi
    • Olah Raga
    • Sains
  • Gagasan
    • Opini
    • Esai
    • Resensi
  • Gerakan
    • Muhammadiyah
      • PTM/A
      • AUM
      • LazisMu
      • MDMC
      • MCCC
    • ‘Aisyiyah
    • Ortom
      • IPM
      • IMM
      • Pemuda Muhammadiyah
      • Nasyiatul ‘Aisyiyah
      • Hizbul Wathan
      • Tapak Suci
    • Muktamar 49
  • Kajian
    • Keislaman
    • Kebangsaan
    • Kemuhammadiyahan
  • Jambangan
    • Puisi
    • Cerpen
  • Tulisan
    • Pedoman
    • Tilikan
    • Ulasan
    • Percikan
    • MahasiswaMu Menulis
  • Syahdan
  • Ringan
    • Nukilan
    • Kiat
    • Celotehan
  • Jepretan
    • Foto

© 2019 TAJDID.ID ~ Media Pembaruan & Pencerahan

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In